RADAR JOGJA – Kampung Wisata Rejowinangun Jogjakarta masuk dalam daftar 50 Desa Wisata Terbaik di Indonesia. Beragam potensi kampung menjadi ciri khas identik. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno hadir langsung untuk memberikan penghargaan, Jumat (8/10).

Sandiaga berharap penghargaan ini dapat menjadi simbol kebangkitan. Baik di sektor ekonomi maupun dunia wisata di Jogjakarta. Khususnya dalam menghadapi masa pandemi Covid-19.

“Selamat untuk Kampung Wisata Rejowinangun karena masuk dalam 50 desa wisata terbaik di Indonesia. Banyak potensi yang dimiliki oleh kampung ini, jadi ciri khas yang sangat kuat,” jelasnya, Jumat (8/10).

Selain piagam penghargaan, Kampung Wisata Rejowinangun juga mendapat berbagai fasilitas penunjang. Sebut saja internet gratis selama satu tahun hingga paket CHSE. Beragam fasilitas ini untuk meningkatkan pelayanan dalam menyambut wisatawan.

Sandiaga menyempatkan diri berkeliling kampung. Menyaksikan suguhan tari dan bregada kerakyatan. Setelahnya bersepeda untuk berburu kuliner.

“Saya kagum karena disini ada program Monalisa. Bukan nama perempuan, tapi kepanjangan dari program jalur sepeda wisata. Sambil bersepeda menikmati pesona Jogjakarta,” katanya.

Ketua Pokdarwis Rejowinangun Dadik Rakhmanto mengakui tak mudah dalam mengangkat potensi kampung. Para pengurus Pokdarwis terlebih dahulu memetakan potensi di setiap wilayah. Untuk kemudian diklasifikasikan sesuai ciri khas masing-masing.

Dari perjalanan tersebut akhirnya muncul 5 klaster wisata. Pertama adalah klaster budaya, lalu klaster kerajinan, klaster herbal, klaster kuliner dan klaster agro. Peran aktif warga dalam mengembangkan setiap klaster menjadi kunci utama.

“Keterlibatan dari anak-anak sampai dewasa. Selalu gotong-royong membangun ekonomi kreatif. Bisa mengurangi pengangguran bahkan kenakalan remaja,” ujarnya.

Pasca pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri. Terutama untuk menerapkan protokol kesehatan secara disiplin. Tak hanya kepada pengunjung tapi juga para warga.

Dadik menegaskan setiap rumah telah menerapkan protokol kesehatan secara optimal. Setidaknya mewajibkan masker dalam beraktivitas. Adapula tempat cuci tangan dan hand sanitizer di beberapa titik.

“Kami punya SOP dengan sistem new normal. Berlaku di semua lingkungan termasuk homestay. Kami memiliki sekitar 16 homestay yang tersebar di Kampung Rejowinangun,” katanya.(Dwi)

Wisata