
SYAHDU: Pengunjung menikmati sajian kuliner sembari melihat panorama alam di Rumah Makan Pawon Purba, Nglanggeran Kulon, Nglanggeran Patuk.(Pawon Alas for Radar Jogja)
RADAR JOGJA – Kabupaten Gunungkidul memiliki tempat makan dengan sensasi berbeda bagi penikmat kuliner. Namanya Rumah Makan Pawon Purba.
Warung makan ini tidak jauh dari destinasi Ekowsata Gunung Api Purba Nglanggeran. Tempatnya di kawasan lereng Gunung Api Purba Nglanggeran, Kalurahan Nglanggeran, Kapanewon Patuk
Secara geografis, Pawon Purba ada di wilayah Nglanggeran Kulon, RT 14/3, Nglanggeran, Patuk. Keberadaan rumah makan eksotik yang dirintis sejak 2019 itu melengkapi panorama Embung Nglanggeran, Kampung Pitu, Embung Nglanggeran dan gerai Griya Coklat yang menjadi andalan wilayah tersebut.
Pawon Purba sendiri memanjakan lidah dengan ragam kuliner khas Bumi Handayani. Munculnya rumah makan tersebut sekaligus menjawab pertanyaan wisatawan mengenai makanan lokal.
“Dari awal mula itu, kami berinisiatif menyajikan makanan lokal khas Gunungkidul,” Owner Pawon Purba Aris Budiyono beberapa waktu lalu.
Supaya nuansa tradisionalnya muncul,cara memasak di Pawon Purba menggunakan tungku, kendil dan dandang sebagai alat masak. Bahan bakarnya kayu bakar. Nama Pawon Purba sendiri berasal dari bahasa jawa ‘pawon’ yang berarti dapurnya orang kampung.

Menu makanan apa saja? Aris mengulang keterangan sebelumnya bahwa konsepnya menu kuliner tradisional seperti tiwul, sambel bawang plus ikan asin, belalang goreng, sayur kulit melinjo, mangut lele dan yang lain. “Ada juga menu gorengan. Tempe mendoan, tahu, bakwan, macam-macam,”ucapnya.
Ada lagi. Yakni kerupuk jadul. Bagi generasi 90an, akrab dengan istilah ‘krupuk rosok’. Kerupuk dengan perpaduan rasa asin dan manis. Dulu camilan ini laris manis. Cukup barter dengan barang-barang bekas.
Bagaimana dengan minumannya? wisatawan bisa meneguk nikmatnya kopi pawon, dan beragam jeni kopi yang lain. Tak heran jika lokasi tersebut digandrungi wisatawan untuk makan sekaligus ningkrong.
Setelah pesan menu, silakan duduk lalu bola mata disajikan dengan penampakan maha karya ciptaan Tuhan. Yakni sisa-sia gunung berapi yang pernah aktif jutaan tahun silam. “Pengunjung juga bisa sekaligus menikmati sawah terasiring,” ucapnya.
Untuk memanjakan pengunjung, pihaknya menyediakan fasilitas wifi secara gratis. Itu artinya anda tetap bisa terhubung dengan orang terdekat diluar karena koneksi internet cukup baik. Perlu diacatat, khusus hari Senin libur. Pengunjung bisa datang setelahnya yakni, setiap hari Selasa sampai dengan Minggu dan buka mulai pukul 08.00-19.00.
Sementara itu, salah seorang pengunjung Supriyadi mengaku sering berkunjung ke Pawon Purba. Salah satu alasan menjadi pelanggan setia, karena merasa nyaman saat berada di lokasi itu. Bisa rehat sejenak sembari kulineran.”Saya biasa mengajak keluarga, mitra kerja ke Pawon Purba,” kata Suptiyadi.
Ditanya mengenai kuliner favorit? warga Kota Jogja ini dengan cepat menyebut sayur lombok ijo. Menurutnya rasa cukup pas dan khas. Supriyadi mengaku sering merekomendasikan Pawon Purba kepada mitra bisnisnya.
“Perlu dicoba, lidah saya sangat cocok dengan masakan di Pawon Purba,” tegasnya. (gun/pra)