
BAGI INFORMASI : Komunitas Sotowiyah saat berkumpul bersama. Tidak hanya berburu soto untuk dinikmati, mereka juga menyebarkannya kepada masyarakat yang ada di Indonesia melalui media sosial.( AZIZ MADYAN ASYHAR FOR RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Meski terbilang iseng, hobi bersepeda sambil mencari sarapan ternyata bisa mempersatukan banyak orang. Ya, itulah Sotowiyah, salah satu komunitas bersepeda asal Jogjakarta yang punya misi mempersatukan goweser dari berbagai kalangan dengan tujuan mencari soto saat pagi hari. Disisi lain, komunitas ini juga turut membantu para pedagang soto dalam hal promosinya.
Adalah Madyan Asyhar, pemuda 28 tahun asal Jogjakarta yang mengawali gerakan Sotowiyah sejak 1 September 2019 lalu. Komunitas tersebut berawal dari kesukaan Aziz dengan teman kerjanya, Fahmi yang punya rutinitas mencari sarapan soto dengan bersepeda ketika pagi hari.
Rutinitas tersebut kemudian diikuti oleh teman-teman kerjanya hingga semakin meluas dengan bantuan sosial media. Saat ini, anggota Sotowiyah terhitung sudah mencapai puluhan dan berasal dari berbagai kalangan.
“Dengan membuat akun Instagram, Facebook dan lainnya. Bertemulah kami dengan teman-teman dari berbagi daerah. Seperti Danunegaran, Sambilegi, Nologaten, Maguwoharjo, hingga Klaten dan Solo. Mereka kebanyakan dari kalangan pelajar, mahasiswa, wirausaha, karyawan swasta, dan PNS,” terang Aziz kepada Radar Jogja, Jumat (5/11).

Berkat di sosial media juga, tak disangka ternyata Sotowiyah juga diikuti orang-orang dari berbagai daerah lainnya. Gerakan yang sama bahkan juga terbentuk di daerah lain seperti Jakarta, Klaten dan Solo dengan memberikan tag di akun Instagram @sotowiyah.
Untuk ikut bergabung pun cukup mudah. Aziz mengungkapkan bagi yang ingin ikut dengan Sotowiyah, pesepeda tinggal mengirimkan pesan ke akun instagram batau datang langsung ke titik kumpul yang biasanya berada di Jalan Sudirman, bunderan UGM, serta depan UIN.
“Biasanya kami juga posting story Instagram setiap mau gowes bareng, dan tidak menutup untuk komunitas sepeda yang lain untuk ikut bersepeda bareng dengan kami,” imbuhnya.
Lebih dari kegiatan bersepeda dan nyoto, Aziz menuturkan bahwa Sotowiyah juga rutin dengan kegiatan sosial setiap bulannya. Komunitas tersebut punya kegiatan bernama “Berbagi itu Bike” yang memberikan bantuan dengan target dan sasaran pada para pejuang pagi seperti tukang becak, petugas kebersihan, dan lain sebagainya.
Selain itu, komunitas tersebut juga punya misi agar khalayak memiliki sebuah wadah yang menfasilitasi para komunitas sepeda untuk mengetahui wisata soto di seluruh kota di Indonesia. Sotowiyah pun ingin membantu promosi para penjual soto di wilayah Indonesia melalui media sosial milik komunitas tersebut.
“Kami ingin pesepeda dan pencita soto punya rumah dengan komunitas ini dan secara tidak langsung kami juga ingin membantu para penjual soto di wilayah Indonesia melalui medsos kami, secara gratis,” ungkap Aziz. (inu/bah)