DIKENAL menyimpan begitu banyak destinasti wisata. Sebut saja Gunung Api Purba, Gua Pindul dan keindahan pantai selatan. Di situ juga terdapat kuliner khas Brekat Dalem. Menu Brekat Dalem digagas anak-anak Karangtaruna Bhakti Muda, Plumbungan, Putat, Patuk. Lokasinya tepat di jalur wisata andalan Gunungkidul. “Biasanya, konsumen kami wisatawan yang istirahat setelah lelah menikmati liburan,” kata Ketua Karangtaruna Wahyudi kemarin.Berdasarkan penuturan pengunjung, menikmati kuliner Brekat Dalem itu damai. Sembari mencicipi hidangan, juga bisa menikmati suasana alam dengan hamparan sawah terasiring. “Mendinginkan pikiran setelah sibuk beraktivitas dan menikmati kuliner,” ucap salah seorang pengunjung asal Jakarta Timur, Ita Ruhyati.Bersama dengan romobongan dari sekolah Al-Halimiyah, dirinya menyempatkan diri menjajal menu khas Gunungkidul tersebut. Ternyata, kata dia, informasi dari banyak media tidak bohong. “Memang enak , uasana indah membuat pikiran tenang,” ucapnya.
Konsep menu Brekat Dalem memang spesial. Pemesan tinggal duduk di pematang sawah dan bisa duduk santai di gubuk sembari menunggu menu datang. Menu Brekat Dalem ini terdiri dari nasi gurih yang dilengkapi dengan berbagai rempah. Juga ada condiment kedelai goreng, potongan-potongan kecil kubis, kacang goreng serta rempeyek. Satu lagi, yang paling utama adalah ingkung ayam kampung. “Rasanya gurih dan cenderung manis. Permintaan kami kemarin memang seperti itu,” kata Ita.Radar Jogja berkesempatan mengunjungi dapur Brekat Dalem. Kokinya adalah ibu-ibu PKK. Di situ ada Sumilah, Painem, Ratmini dan Jumini. Disambut sangat ramah, sesekali diselingi guyunan. “Proses memasak menu Brekat Dalem membutuhkan waktu cukup lama. Konsumen memang harus pesan terlebih dahulu,” kata Ratmini.Untuk dapat menikmatinya, pengunjung tidak perlu merogoh kocek yang dalam. Karena satu paket Brekat Dalem hanya dihargai Rp 135.000. Makanan tersebut sudah satu paket dengan minuman serta cocok dinikmati untuk lima hingga enam orang. (gun/ila)
Lainnya
Terbaru

Konvergensi : Pasca Tradisionalisme, Hadirkan Karya 58 Perupa Indonesia

Optimalkan Food Expo 2022, BNI Boyong Rempah ke Pasar Hong Kong

Tanggapi Kasus Jilbab Sekolah, Gus Ulil : Beragama Jangan Paksaan

Konvergensi : Pasca Tradisionalisme, Hadirkan Karya 58 Perupa Indonesia

Optimalkan Food Expo 2022, BNI Boyong Rempah ke Pasar Hong Kong

Tanggapi Kasus Jilbab Sekolah, Gus Ulil : Beragama Jangan Paksaan

Terkendala Alat, NPC Sleman Tetap Optimis Atlet Peparda Bisa Cetak Emas

Jelang Porda XVI dan Peparda III, Atlet Sleman Jalani Beragam Tes

Targetkan Validasi BPHTB Selesai 24 Jam

Motor Baru Honda ST125 Dax dan New Honda ADV160 Hadir di GIIAS 2022

Erick Thohir Jadi Ketua Harlah ke-100 NU, Gus Ulil: Bukan Politis

Dagadung Zoefa, Produk Lokal Tembus Pasar Modern

Unjuk Kebolehan di IOI, Perkembangan Informatika Indonesia Berkembang Pesat
