Rencana Pemkab Bantul membangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Kapanewon Kasihan dan Banguntapan berpotensi menuai beragam respons. Tak terkecuali respons negatif. Seperti aksi penolakan warga. ”Terutama, penolakan warga karena khawatir bau yang akan ditimbulkan,” jelas Hj Arni Tyas Palupi ST di ruang kerjanya kemarin (25/5).
Melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), BRI berinisiatif membantu mengatasi masalah sampah melalui program “BRI Peduli Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)” yang terintegrasi dengan program-program BRI lainnya.
Pada September tahun lalu tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Piyungan disemprot eco-enzym. Tujuannya untuk mengurangi bau dan mempercepat proses penguraian sel sampah. Eco-enzym yang digunakan pun ‘dimpor’ dari Batu.
Rencana pembangunan empat tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) di Kabupaten Sleman tahun ini berubah. Sebab, satu TPST yang akan berada di Minggir, dibatalkan oleh pemerintah pusat.
Penerapan Surat Edaran (SE) Wali Kota Jogja No 660/6123/SE/2022 tentang Gerakan Zero Sampah Anorganik, sudah berjalan 12 hari. Tapi 70 persen sampah yang masuk ke Depo Mandala Krida masih belum dipilah.
Daya tampung Tempat Pembuangan Akhir Sementara (TPAS) Wukirsari, Wonosari melebihi kapasitas. Sedangkan rencana pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Banjarejo di Kapanewon Tanjungsari belum juga terealisasi.
Pemkot Jogja berencana mewajibkan warganya melakukan pemilahan sampah.
Rania Naura Anindhita, 21, berhasil menciptakan penetral bau sampah. Mahasiswi Fakultas Biologi UGM ini, memanfaatkan air lindi atau cairan yang dihasilkan dari pemaparan air hujan di tumpukan sampah. Inovasi ramah lingkungan yang diteliti selama satu tahun itu, dinamai Eco Lindi.
Rencana Pemkab Sleman membangun empat tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) memasuki babak baru. Dua lokasi TPST di Sleman bagian timur dan barat diperkirakan bisa beroperasi pada 2023.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul belum menerima informasi atau pemberitahuan terkait rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja membangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di wilayahnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten untuk alternatif pembuangan sampah.
Polemik Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan diharapkan tidak meluas. Mengacu pada regulasi yang ada, Pemkab Gunungkidul dengan tegas menolak kiriman sampah dari daerah lain.
Warga Dusun Banyakan, Sitimulyo, Piyungan, Bantul sepakat membuka kembali tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Piyungan, hari ini (12/5). Hal itu merupakan salah satu dari delapan poin kesepakatan warga dengan Pemprov DIJ. Di antaranya pengolahan sampah yang ramah lingkungan.
Beberapa gerobak penuh muatan, terparkir di Depo Sampah Mandala, Kota Jogja.
Maraknya pariwisata di pesisir Gunungkidul membuat Pemkab Gunungkidul berencana kembali membangun TPST. Rencana lama yang kembali diwacanakan pembangunannya pada tahun depan.
PEMKAB Sleman mengupayakan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) di tiga titik. Itu dilakukan, untuk menekan volume sampah dibuang\TPST) Piyungan, Bantul.
Untuk mengatasi permasalahan sampah yang ada, Pemkab Sleman berencana untuk membangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) 3R (reduce, reuse, recycle). Hanya, keberadaan TPST tersebut masih sulit diwujudkan tahun ini.
Meski di masa pandemi Covid-19, upacara HUT Kemerdekaan RI ke-75 tetap berlangsung khidmat, Senin (17/8).
Upaya pengadaan teknologi pengolahan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul, terhambat akibat wabah Covid-19.
RADAR JOGJA – Bayi kembar berjenis kelamin perempuan ditemukan terbujur kaku ....
RADAR JOGJA – Penutupan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan beberapa ....
RADAR JOGJA – Pemprov DIJ pun terus berusaha melakukan modifikasi Tempat ....
RADAR JOGJA – Sleman ikut menyumbang 20 persen sampah ke Tempat ....