Perangi Social Engineering, BRI Ajak Masyarakat Tegas “BilangAjaGak”
Masyarakat diimbau untuk senantiasa waspada terhadap informasi menyesatkan yang datang dari sumber tidak resmi perbankan.
Masyarakat diimbau untuk senantiasa waspada terhadap informasi menyesatkan yang datang dari sumber tidak resmi perbankan.
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai salah satu bank dengan jumlah nasabah terbesar di Indonesia terus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan keamanan simpanannya.
Kepolisian Republik Indonesia, kembali mengungkap dan menangkap pelaku pembuat dan penyebar file link Aplikasi APK bermodus phising melalui jejaring platform sosial media pada Jumat (19/01) di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta.
Polisi kembali mengungkap dan menangkap tersangka penipuan social engineering(Soceng) bermodus phising melalui situs palsu perubahan tarif transfer BRI pada Kamis (24/11) di Bareskrim Polri, Jakarta.
Edukasi pencegahan social engineering terus diupayakan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui berbagai saluran, salah satunya melalui konten hiburan web series.
Masyarakat diimbau untuk senantiasa waspada terhadap informasi menyesatkan yang datang dari sumber tidak resmi perbankan.
Modus penipuan dengan mengatasnamakan pihak perbankan masih beredar di masyarakat. Salah satunya adalah melalui beredarnya pesan singkat dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dengan mengatasnamakan BRI, pesan tersebut berisi informasi perubahan tarif transaksi menjadi Rp150.000 per bulan serta link pengisian data pribadi.
Aparat penegak hukum terus berupaya untuk menumpas serta menangkap pelaku kejahatan social engineering.
Dunia perbankan tidak luput dari adanya potensi penipuan dengan berbagai modus, salah satunya ialah social engineering.
Nasabah senantiasa harus meningkatkan kewaspadaan seiring maraknya upaya penipuan yang mengatasnamakan bank.
Maraknya aksi tindak kejahatan digital yang di sebarluaskan melalui jejaring aplikasi pesan singkat, sosial media, hingga surat elektronik memuat sejumlah informasi palsu yang dimuat dalam bentuk gambar, tautan, bahkan para pelaku penipuan seringkali mengatasnamakan sebagai pihak bank.
Kehatian-kehatian senantiasa harus selalu diterapkan oleh nasabah, munculnya berbagai macam modus kejahatan tidak dikenal dari sumber yang tidak terpercaya mesti diwaspadai untuk menghindari tindak kejahatan social engineering.