Kelola sebelum Terjadi Darurat Sampah

Volume sampah di Kabupaten Sleman mencapai 738,71 ton per hari. Jika hal ini dibiarkan, maka akan menjadi ancaman di masa mendatang. Sleman berpotensi darurat sampah. 

Olah Jadi Eco-enzym, Buat Semprot TPST Piyungan

Pada September tahun lalu tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Piyungan disemprot eco-enzym. Tujuannya untuk mengurangi bau dan mempercepat proses penguraian sel sampah. Eco-enzym yang digunakan pun ‘dimpor’ dari Batu.

Gropyok Sampah, Kampanyekan Peduli Mengelola Sampah

Gropyok sampah digerakkan di Kapanewon Minggir, kemarin (3/3). Hal ini sebagai upaya peduli sampah. Mengajak masyarakat mengelola sampah di lingkungan masing-masing. Dengan demikian, sampah terkelola dengan baik.

Satu Abad NU, Lebih Berperan bagi Masyarakat

Memperingati satu abad Nahdlatul Ulama (NU), Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kapanewon Piyungan menggelar pengajian akbar sekaligus pelantikan beberapa pengurus organisasi di wilayah tersebut kemarin (17/2). Kegiatannya sendiri dipusatkan di Masjid Al Mubarok, Wanujoyo Lor, Srimartani, Piyungan.

Dua TPA akan Dikelola Secara Modern

Pemkab Sleman berupaya membangun dua tempat pembuangan akhir (TPA) untuk mengurai permasalahan sampah. Lokasinya ada di Kapanewon Kalasan dan Minggir.

Penanganan Longsor Dilimpahkan ke Pusat

Penanganan longsor yang terjadi di Jalan Jogja-Wonosari, Plesedan, Srimartani, Piyungan Sabtu (29/30) malam dilimpahkan ke pemerintah pusat. Hal ini karena jalur tersebut, merupakan jalan nasional.

Tinggal Download untuk Pengambilan Sampah

Seringnya Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan penuh atau overload, menjadi permasalahan banyak pihak. Kalurahan Panggungharjo, Sewon, pun menawarkan solusi pengelolaan sampah terpadu melalui BUMDes Kelompok Usaha Pengelolaan Sampah (Kupas) serta mitra pelayanan angkutan sampah Pasti Angkut.

Dijanjikan Olah Sampah Ramah Lingkungan

Warga Dusun Banyakan, Sitimulyo, Piyungan, Bantul sepakat membuka kembali tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Piyungan, hari ini (12/5). Hal itu merupakan salah satu dari delapan poin kesepakatan warga dengan Pemprov DIJ. Di antaranya pengolahan sampah yang ramah lingkungan.

Warga Banyakan Tunggu Kedatangan Gubernur

Penutupan akses jalan menuju Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan oleh warga Padukuhan Banyakan, Kalurahan Sitimulyo, Kapanewon Piyungan, Bantul, masih dilakukan hingga kemarin (9/5).

Perkebunan Warga Rejosari Dijarah Monyet

Warga di Padukuhan Rejosari, Srimartani, Piyungan, dibuat resah akibat banyaknya monyet yang turun ke permukiman warga. Persitiwa tersebut berlangsung sejak dua tahun belakangan.

Sleman Perlu Sarana Pengelolaan Sampah Mandiri

Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Sleman Suryana AMd Kes mendesak pemerintah daerah segera merealisasikan pembangunan sarana pengolahan sampah mandiri. Supaya warga Sleman tak lagi bergantung pada TPST Piyungan.

Warga Tolak Perluasan TPST Piyungan

Warga Padukuhan Ngablak, Kalurahan Sitimulyo, Kapanewon Piyungan, Bantul, meluapkan emosi. Ini setelah aspirasinya yang menolak perluasan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan ke sisi barat tidak digubris. “Kami terzalimi dan tidak dianggap oleh pemerintah di atas dan pihak terkait,” ungkap Sobirin kepada Radar Jogja kemarin (5/7).

Pembangunan TPA Piyungan Bertahap, Ajak Mahasiswa Berkolaborasi

Keluhan mahasiswa yang tergabung dalam BEM UGM mendapat respon dari Setda Pemprov DIJ. Berawal dari sebuah video klip satir yang berjudul Negeri Istimewa. Dikemas dengan genre musik Hip-Hop, lirik musik tersebut mengkritik manajemen pengolahan sampah di Jogjakarta.

Kota Jogja Diserbu Tumpukan Sampah

Imbas dari penutupan  Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST ) Piyungan Bantul, sejak Jumat ( 18/12) hingga sekarang membuat tumpukan sampah terlihat di beberapa sudut  Jogja. Mulai dari tempat pembuangan akhir (TPA) barat Stadion Mandala Krida hingga titik-titik pembuangan sampah di sejumlah ruas jalan.

Januari, Diprediksi Puncak La Nina

Masyarakat Bantul diminta waspadai menghadapai fenomena La Nina yang terjadi tahun ini. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi La Nina 2020-2021 lebih besar dibanding periode sebelumnya.