Okupansi Hotel DIJ Dinilai Turun

Okupansi hotel di DIJ dinilai anjlok dari tahun sebelumnya. Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) DIJ diketahui mentargetkan okupansi sebanyak 90 persen. Namun baru tercapai 80 persen selama libur Lebaran 2023 ini.

Sejumlah Hotel Potong Gaji Karyawan

Persoalan tunggakan utang Rp 11 Miliar dalam acara Festival Paduan Suara Gereja Nasional (Pesparawi) 2022 lalu yang tak kunjung selesai berbuntut panjang. Imbas dari kasus tersebut, sejumlah hotel di Jogja terpaksa memotong gaji karyawan.

Berharap Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Pelaku pariwisata berharap penerbangan internasional bertambah. Sebab, penerbangan internasional dipercaya dapat menumbuhkan geliat pariwisata secara signifikan. Serta berdampak pula pada upaya pengembangan dan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Okupansi Hotel Naik, Mayoritas dari Jakarta

Menjelang libur Lebaran 2022, okupansi kamar hotel merangkak naik. Sepekan terakhir ini, okupansi hotel sudah menyentuh angka 48,3 persen dibanding pada pertengahan Ramadan lalu. Mayoritas pemesanan dari Jakarta.

Meleset, Perkiraan Okupansi Hotel di DIJ

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIJ menyatakan, okupansi hotel pada libur Natal tahun ini meleset dari target. Dari target okupansi sebesar 80 persen, kenyataannya hanya bisa mencapai rata-rata 60 persen saja.

Check In Hotel Harus Sudah Divaksin

Tak hanya sebagai syarat perjalanan, pelaku pariwisata di DIJ mengusulkan vaksinasi sebagai syarat berwisata hingga check in hotel.

McD Terancam Ditutup jika Mengulangi

Promo BTS Meal yang dilakukan restoran cepat saji McDonald’s sempat menimbulkan kerumunan. Itu terjadi saat hari pertama peluncuran promo tersebut Rabu (9/6) lalu.

Saatnya Perhotelan Rayakan ’Lebaran’

Setelah merasakan dampak penyekatan selama arus mudik dan balik lalu, pelaku pariwisata di DIJ baru bisa merayakan lebaran pada liburan ini. Jumlah kunjungan wisatawan mulai mengalami peningkatan.

PHRI: Sudah Tertanda Denyut Nadi Kehidupan

Gelita ekonomi mulai nampak, salah satunya faktor adanya libur panjang Isra Miraj dan Nyepi. Ini menjadi angin segar, terutama industri pariwisata yang mengalami kontraksi selama pagebluk korona.

50 Hotel dan Restoran di Jogjakarta Gulung Tikar

atusan hotel di Jogjakarta  di ambang bahkan sudah mengalami kebangkrutan. Sebagai daerah wisata, Jogjakarta terkena hantaman keras akibat Covid-19 yang sudah berjalan selama 10 bulan terakhir.

PHRI Tolak Rencana Perpanjangan

BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIJ menolak rencana Pemprov DIJ memperpanjang kebijakan pengetatan secara terbatas kegiatan masyarakat (PTKM) yang akan selesai 25 Januari. Dampak kebijakan ini, puluhan hotel sudah tidak beroperasi.

Tak Ingin Industri Pariwisata Makin Tercekik

Kebijakan Pengetatan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) yang diambil Pemprov DIJ 11-15 Januari 2021, dinilai memang perlu diambil. Pasalnya, angka penularan Covid-19 di provinsi ini kian hari semakin mengkhawatirkan.

Wajib Tes Antigen, Okupansi Hotel Turun

Okupansi hotel di DIJ merosot dari yang ditargetkan 60 persen selama pandemi Covid-19. Faktor merosotnya  ini, salah satunya ada kebijakan mewajibkan rapid test antigen bagi wisatawan yang akan menginap selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Kewajiban Rapid Antigen Pukul PHRI

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIJ merasa terpukul dengan kebijakan pelaku perjalanan diharuskan membawa hasil rapid atau swab test antigen. Upaya yang dilakukan untuk verifikasi protokol kesehatan (prokes) Covid-19 dan sertifikasi cleanliness, health, safety, and environmental sustainability (CHSE) dianggap muspro.

Fokus PCR untuk Cari Pasien Bergejala

Dinas Kesehatan (Dinkes) DIJ menerapkan strategi baru untuk meredam kasus penularan Covid-19. Pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) dan tes usap atau swab akan tetap dilakukan, namun hanya kepada orang dengan gejala Covid-19.