Libur lebaran menjadi momentum bangkitnya sektor pariwisata di Kabupaten Sleman, termasuk industri perhotelan. Ketua Badan Pimpinan Cabang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPC PHRI) Sleman Joko Paromo menjelaskan terjadi kenaikan okupansi yang sangat signifikan. Kenaikan ini sangat terasa mulai 2 Mei lalu hingga hari ini (6/5).
Pada momen lebaran mendatang diperkirakan akan terjadi lonjakan pengunjung di Kota Jogja. Hal ini tentunya akan berdampak pada okupensi hotel yang akan meningkat pula.
Bisnis perhotelan menjadi salah satu yang terdampak pandemi Covid-19.
Beragam upaya dilakukan untuk meningkatkan okupansi perhotelan. Salah satunya berupa paket promo wisata bagi para tamu hotel.
Keluarnya Instruksi Gubernur DIJ No. 7/2020 tentang Penegakan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 pada saat libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 menuai protes dari pengusaha hotel dan restoran.
Okupansi hotel di DIJ merosot dari yang ditargetkan 60 persen selama pandemi Covid-19. Faktor merosotnya ini, salah satunya ada kebijakan mewajibkan rapid test antigen bagi wisatawan yang akan menginap selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).