Awal Tahun, DBD Tembus 34 Kasus
Dinas Kesehatan Bantul mencatat jumlah penularan penyakit demam berdarah dengue (DBD) mencapai 34 kasus. Sebanyak 31 kasus di antaranya, terjadi pada Januari.
Dinas Kesehatan Bantul mencatat jumlah penularan penyakit demam berdarah dengue (DBD) mencapai 34 kasus. Sebanyak 31 kasus di antaranya, terjadi pada Januari.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul mencatat jumlah kasus dan kematian akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD) tahun lalu meningkat. Total ada 949 kasus, dengan lima orang meninggal dunia.
Memasuki puncak musim penghujan, tren kasus demam berdarah dengue (DBD) perlu diwaspadai. Sebab, ada kecenderungan tahun ini potensi jumlah kasus pasien yang digigit nyamuk aedes aegypti itu mengalami peningkatan.
Jumlah kasus demam berdarah di Kabupaten Sleman hingga bulan September 2022 sebanyak 236 kasus. Warga diminta menggiatkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), melalui 3M, menguras, menutup rapat dan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang.
Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan leptospirosis. Ini mengingat puncak musim penghujan diprediksi hingga Maret.
Intensitan hujan yang meningkat, masyarakat diimbau untuk rutin untuk menguras, menutup, dan mengubur (3M). Untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk di air menggenang untuk menekan kasus demam berdarah dengue (DBD).
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo mencatat 116 kasus demam berdarah dengue (DBD) di awal tahun. Dari jumlah tersebut, ada 39 kasus yang dirawat di rumah sakit.
Masyarakat Kabupaten Sleman perlu waspada terhadap demam berdarah dengue (DBD). Meski, kecenderungan kasus DBD menurun, upaya menguras, menutup dan mengubur (3M) jangan lengah dilakukan.
Hati-hati demam berdarah dengue (DBD). Ada lonjakan kasus sejak musim hujan. Berdasar data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul, awal tahun hingga akhir November ini, tercatat sebanyak ratusan kasus DBD.
Memasuki musim penghujan seperti saat ini, masyarakat sudah sepatutnya waspada terhadap potensi penyakit yang datang. Di Kulonprogo, demam berdarah dengue (DBD) dan leptospirosis merupakan jenis penyakit yang cukup jadi ancaman bagi sebagian besar wilayah.
Selain harus mewaspadai penularan Covid-19, masyarakat Kulonprogo juga tidak boleh abai terhadap potensi penyakit demam berdarah dengue (DBD). Sebab dalam enam bulan terakhir sudah terjadi 122 kasus dengan tiga kejadian meninggal dunia karena DBD.
Ada harapan baru pada penanganan demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia. Penelitian UGM membuktikan bahwa menginfeksi nyamuk dengan bakteri bisa menurunkan kasus demam berdarah dengan persentase yang cukup tinggi. Yakni mencapai hingga 77 persen.
Di tengah pandemi Covid-19 ini, masyarakat Sleman diimbau agar selalu waspada terhadap virus dengue yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti. Karena dampak yang ditimbulkan tak kalah fatal dengan Covid-19, dapat menyebabkan kematian.
Kabupaten Sleman mulai memakai teknologi Wolbachia untuk semakin menekan angka kasus Demam Berdarah.
Selain tingginya kasus Covid-19, masyarakat Kulonprogo juga harus waspada terhadap potensi adanya penyakit demam berdarah dengue (DBD). Sebab di awal tahun ini sudah ada catatan sebanyak 17 kasus.
Masyarakat ditutut meningkatkan kewasapadaan ekstra di musim penghujan seperti saat ini. Tidak hanya terhadap penyebaran Covid-19, masyarakat juga harus waspada dengan adanya demam berdarah dengue (DBD) yang laju penyebarannya tinggi.
Menjadi wilayah penemuan cukup tinggi membuat Kapanewon Wates menaruh perhatian terhadap upaya penanganan DBD.
Musim hujan di masa pandemi Covid-19 ini membuat Dinkes Kulonprogo bekerja ekstra. Karena mereka juga harus mengantisipasi potensi penyakit berbahaya, seperti Leptospirosis dan DBD.
Masyarakat diimbau mewaspadai penyakit DBD. Mengingat saat ini sudah mulai sering turun hujan sehingga berpotensi terjadinya peningkatan kasus yang diakibatkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Siapa saja bisa kena, termasuk Bupati Gunungkidul.
Siapa saja dan di mana saja bisa kena DBD. Data Dinkes Kabupaten Gunungkidul, nyamuk nakal tersebut paling banyak menjangkiti warga yang tinggal di Kapanewon Wonosari, Karangmojo, Ponjong dan warga Kapanewon Playen.
Selain awas terhadap pandemi Covid-19, masyarakat diimbau untuk waspadai penyebaran dengan demam.
Pandemi Covid-19 belum berakhir, kini masyarakat juga harus waspada dengan penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Selain mewaspadai bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, warga perlu juga mewaspadai penyakit-penyakit yang sering timbul saat musim hujan.