
CEK LOKASI: Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan rombongan lintas instansi saat melakukan pantauan di Kali Gendol, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman belum lama ini.(MEITIKA CANDRA LANTIVA/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman telah menyiapkan skenario terburuk dalam dokumen rencana kontinjensi. Bilamana kubah Merapi tumbuh mencapai 10 juta meter kubik, maka skenarionya terjadi longsor 5 juta kubik. Sehingga diprediksi erupsi Merapi akan sejauh 9 km.
“Tapi perlu diketahui saat ini kubah yang di tengah baru mencapai 2,2 juta meter kubik. Di Ramadan ini mudah-mudahan hal buruk tidak terjadi,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Makwan, Selasa (21/3).
Saat ini, ujar Makwan, masih diuntungkan adanya dua kubah aktif Merapi.
Yaitu di bagian tengah dan barat daya. Kemarin volume kubah hampir 1,6 juta meter kubik. “Tapi Sabtu 11 Maret kemarin longsor 1,1 juta meter kubik dan saat ini baru proses pembentukan lagi, mudah-mudahan masih lama,” ujar dia.
Diterangkan, ancaman Merapi selalu mengikuti pola bukaan kubahnya.
Sekarang ada di tenggara ke Kali Gendol dan ke arah barat daya ke Sungai Krasak dan Bebeng. Lalu untuk bagian selatan yang mengarah ke Kali Boyong akan menjadi perhatian. Sebab belum lama ini erupsi Merapi juga mengarah ke Kali Boyong. Meski jarak luncur awan panas guguran (APG) masih sekitar 2 kilometer (km). “Artinya, masih dalam posisi aman,” jelasnya.
Sejak November 2020 hingga saat ini status Gunung Merapi masih Siaga III. Makwan menekankan, Merapi kalau pun meletus, tidak selalu sama. “Kami tegaskan bahwa peristiwa 2010 itu ulangnya 100 tahunan. Jadi tahun 1872 (erupsi, Red) yang indeksnya sama, empat vulcano. Untuk sekarang mudah-mudahan indeksnya hanya satu atau dua paling tinggi,” harapnya.
Meskipun aktivitas erupsi Merapi melandai, bukan berarti turun drastis. Dari pantauan Senin malam (20/3), masih terjadi luncuran lava pijar empat kali sejauh 2-4 km dalam bentuk guguran lava pijar.
Dari sisi kesiapsiagaan, Pemerintah Sleman telah menyiapkan jalur evakuasi. Khusunya di Padukuhan Turgo, Purwobinangun, Pakem jalan akan diperlebar, ditambah 1 meter antara kanan kiri, sepanjang 1,5 km.
Selain itu juga menyiapkan rambu-rambu evakuasi dan tim siaga Merapi di tujuh kalurahan yang paling dekat dengan puncak Merapi. Antara lain, Kalurahan Wonokerto, Girikerto, Purwobinangun, Hargobinangun. Lalu Umbulharjo, Kepuharjo dan Glagaharjo masing-masing dari Kapanewon Cangkringan. “Itu yang menjadi konsentrasi saat ini,” imbuhnya.
Kondisi ini masih menjadi kekhawatiran tersendiri bagi warga lereng Merapi. Sriyanti, 43, warga Padukuhan Singlar, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman misalnya. Erupsi 2010 itu masih lekat diingatannya. Hal itu menimbulkan trauma tersendiri baginya dan keluarganya.
“Sebagai upaya kesiapsiagaan kalau aktivitas Merapi meningkat, saya sebateh (sekeluarga) tidur deket pintu. Sehingga kalau ada bahaya keluarnya mudah,” beber Sri. (mel/bah)