RADAR JOGJA – Puteri Anak Indonesia Budaya 2022 Karina Aliya Afandi bertekad untuk melestarikan permainan tradisional. Sebab dolanan anak itu disebut menjadi ciri khas Indonesia.

“Di dunia lain nggak punya,” tegasnya saat berkunjung ke Blue Lagoon Sleman Sabtu (18/3).
Karina mengaku, dikenalkan permainan tradisional oleh orang tuanya sejak kecil. Itulah cikal bakal kenapa dia memiliki keinginan dan cita-cita untuk bisa melestarikan permainan tradisional. Terlebih saat ini, banyak anak yang kecanduan gadget.

Dia pun terkesan dengan anak-anak Sleman yang baik dan tidak sombong. Tak tinggal diam, dia pun ikut melakukan permainan tradisional bersama anak-anak. Dari bermain cublak-cublak suweng hingga egrang. “Di sini friendly, jadi orangnya itu asyik diajak ngobrol,” ujar siswi kelas VII SMP Elton Christian School Surabaya ini.

Sementara itu, founder Kampoeng Dolanan Surabaya Mustofa berkesempatan memandu acara dolan bareng anak dengan permainan tradisional. Dia menggarisbawahi, pentingnya dolanan anak di tengah jaman yang serba instan.

Sebab permainan tradisional, mengarahkan interaksi anak dengan teman-temannya. “Kita mengajari mereka bener-bener jadi manusia. Sehingga di masa datang bisa jadi manusia bukan perantara dari media teknologi,” jelasnya.

Selain itu, dolanan anak juga memiliki banyak fungsi penting lainnya. Seperti pembentukan karakter anak. “Mengajari jujur, sportivitas, kegigihan, keberanian dan tanggung jawab,” rincinya. (*/lan/eno)

Sleman