
SERU : Erupsi Merapi tak mempengaruhi geliat wisata di Sleman termasuk aktivitas jip lava tour di Kali Kuning, Kamis (16/3). (ANNISSA KARIN/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman tak menemui adanya pengaruh erupsi Merapi terhadap sektor pariwisata di Sleman. Kepala Bidang Pemasaran Dispar Sleman Kus Endarto menuturkan kondisi wisata stabil. Terbukti dengan tingkat keterisian hotel mencapai 75 persen hingga 80 persen.
Berdasarkan data ini, tingkat okupansi tergolong aman. Tidak menurun, tapi juga tidak meningkat. Kus menilai ini terjadi lantaran di Kabupaten Sleman tak terlalu terdampak. Sehingga tak menyurutkan wisatawan untuk berkunjung ke Sleman.
“Kalau saya lihat tidak ada pengaruh dan tidak terlalu terdampak. Kita lihat dari arah anginnya itu menujunya kan ke barat daya daerah Magelang,” jelas Kus, Kamis (16/3).
Dia menuturkan pusat penginapan di Sleman terletak di Kapanewon Depok dan Ngaglik. Meski demikian, geliat wisata dan penginapan di Kaliurang tetap terlihat.
“Paling jauh di Ngaglik daerah Hyatt ke atas sedikit. Kalau di Griya Persada masih standar, masih landai. Maka tidak ada penurunan yang luar biasa juga,” katanya.
Selain keterisian hotel, bus-bus wisata yang kerap terlihat berlalu lalang juga menjadi indikator. Bukti bahwa tak ada pengaruh signifikan atas erupsi Merapi. Dia berharap kondisi ini akan terus terjadi. Mengingat sebentar lagi dunia wisata akan mengalami masa paceklik.
“Ini kan masuk musim puasa. Anjloknya bisa sampai 25 persen sampai 30 persen. Walaupun tidak sampai di bawah 50 persen, tapi masa paceklik bagi teman-teman pelaku wisata,” ujarnya. (isa/dwi)