
PERBAIKI : Tim dari Dinas Perhubungan Sleman memperbaiki lampu penerangaan di sekitar Barak Pengungsian Purwobinangun Pakem. (DISHUB SLEMAN for RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Kepala Dinas Perhubungan Sleman Arip Permana pastikan penerangan jalur evakuasi lereng Gunung Merapi aman. Terutama titik-titik yang awalnya gelap dan tanpa penerangan. Dia memastikan pemantauan dan perbaikan berlangsung selama sepekan penuh.
Arip menuturkan jalur-jalur evakuasi ini tersebar di wilayah Turi, Pakem dan Cangkringan. Diantaranta adalah jalur di Kemiri Kebo, Girikerto, Balerante, Pangukrejo hingga kawasan Glagaharjo di Kapanewon Cangkringan.
“Jalur evakuasi yang Umbulharjo ada sekitar 3 titik di wilayah Pangukrejo kemudian di Kemiri Kebo ada 2 titik, Balerante 1 titik, Srunen ada 2 titik. Kondisinya baik jalur evakuasi maupun barak pengungsian sudah oke semua,” jelasnya dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (15/3).
Walau begitu, Arip mengakui ada beberapa titik yang masih dalam proses perbaikan. Diantarnya ada 3 titik di Kalurahan Umbulharjo Kapanewon Cangkringan. Berdasarkan laporan, sejumlah lampu penerangan jalan umum rusak.
Sementara untuk Kalurahan Kepuharjo dan Glagaharjo relatif aman. Walau begitu pihaknya tetap rutin melakukan pemeriksaan. Ini karena potensi rusak bisa terjadi sewaktu-waktu.
“Target hari ini klir semua, kebetulan PJU Minggu juga masuk. Kalau hari biasa ada 4 tim. Pembagiannya 3 tim pagi dan 1 tim malam. Khusus hari Minggu standby satu tim melakukan monitoring,” katanya.
Arip memastikan perbaikan penerangan jalan umum tidaklah lama. Bergantung pada tingkat kerusakan di setiap titik. Mulai dari kerusakan unit lampu hingga jaringan listrik. Apabila kerusakan jaringan, maka memerlukan waktu ekstra.
“Ganti lampu rusak enggak sampai 1 jam tergantung tingkat kerusakan. Apakah konslet ataukah putus kabelnya atau komponen yang mati. Lampu ini timer, biasanya jam setengah enam sore sampai setengah enam pagi,” ujarnya. (Dwi)