
KULIAH UMUM: Departemen Ilmu Komunikasi UGM menyelenggarakan public lecture dengan menghadirkan Valerie Julliand dalam memperingati Hari Perempuan Internasional kemarin (7/3).(GUNTUR AGA TIRTANA/RADAR JOGJA )
RADAR JOGJA – Departemen Ilmu Komunikasi UGM menyelenggarakan public lecture kemarin (7/3). Bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional hari ini (8/3), isu yang diangtak terkait dengan kesetaraan gender.
Kepala Perwakilan PBB untuk Indonesia Velerie Julliand sebagai pembicara berharap, agar seluruh pemangku kepentingan turut berperan nyata dalam menjembatani kesenjangan antara perempuan dan laki-laki. Baik untuk skala nasional maupun internasional.
Untuk mengatasi masalah yang ada, PBB menutup semua kesenjangan dalam akses dan keterampilan digital. Menghilangkan hambatan sistemik dan mendukung partisipasi dan kepemimpinan perempuan dan anak perempuan dalam pendidikan dan karir. Serta mengatasi kekerasan berbasis gender yang difasilitasi oleh teknologi.
Menurutnya, sistem PBB di Indonesia kini telah menyediakan akses pengembangan keterampilan kewirausahaan digital. Selain itu, memperkuat dan mendorong lingkungan yang mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan. “Serta mempromosikan perempuan dan anak perempuan dalam Science, Technology, Engineering and Math (STEM) dan inkubator inovasi, dan terus menerus menumbuhkan para pejuang perubahan,” beber Valerie.
Dosen Ilmu Komunikasi UGM Novi Kurnia menyebut, penting bagi perempuan untuk turut memiliki kepekaan dalam menavigasi informasi. Juga peran dan hak partisipasi perempuam secara politik atau sosial.
Namun dalam konteks lain, perempuan juga memiliki tantangan dalam kesenjangan digital berbasis gender. Mulai dari ketidakpercayaan diri atau anggapan gaptek yang umum melekat. Padahal, mereka memiliki hak yang sama dalam ruang publik. “Termasuk ruang digital. Tidak hanya perempuan, kelompok marjinal lain juga memiliki hak yang setara,” ucapnya. (cr1/eno)