
SUDAH MAKSIMAL: Bek PSS Sleman Dedy Gusmawan (putih) dibayangi bek Persita Tangerang Javlon Guseynov berusaha menjangkau bola dalam laga PSS Sleman menghadapi tuan rumah Persita Tangerang, di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, kemarin (2/3). DOKUMEN PSS SLEMAN
RADAR JOGJA – Didukung ratusan Sleman Fans yang datang langsung ke Stadion Indomilk Arena, Tangerang tak mampu menghindarkan PSS Sleman dari kekalahan. Super Elang Jawa, julukan PSS takluk 1-2 dari Persita Tangerang, kemarin (2/3). Kekalahan dari tim berjuluk Pendekar Cisadane itu membuat PSS Sleman masih terpaku di posisi 15 klasemen sementara dengan 28 poin dari 28 laga. Posisi PSS bahkan kian mendekati zona merah.
Posisi mereka terancam oleh Barito Putera yang menghuni peringkat 16 klasemen sementara dengan 25 poin dari 26 pertandingan. Sejauh ini PSS Sleman merupakan tim yang paling banyak menelan kekalahan di Liga 1 musim ini. Super Elja telah menderita 16 kekalahan.
PSS Sleman tertinggal dua gol pada menit ke-6 dan 25 melalui Rifky Dwi Septiawan dan Ezequiel Vidal. Sebelum berhasil memperkecil ketertinggalan lewat eksekusi penalti Yevhen Bokhashvili pada menit ke-37 lewat titik putih.
Tak ada gol tercipta di babak kedua. Sepanjang laga, penggawa Super Elja terlihat kesulitan untuk menembus pertahanan Persita. Kekalahan dari Persita merupakan kekalahan kelima secara beruntun bagi PSS. Sebelumnya, Laskar Sembada tak berkutik ketika melawan Persebaya Surabaya, Dewa United, Persis Solo, dan Persikabo 1973. Dua dari lima kekalahan itu diderita PSS Sleman di kandang sendiri, Maguwoharjo International Stadium (MagIS).
Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiyantara mengatakan, lima kekalahan beruntun beruntun sangat tidak baik bagi PSS. Kondisi ini menjadi pembelajaran luar biasa bagi Seto dan seluruh pemain untuk bisa lebih baik. “Pemain mempunyai motivasi lebih. Namun, di sisi-sisi tertentu seperti individu harus terus kami perbaiki,” kata Seto saat jumpa pers usai laga.
Seto memohon maaf kepada pendukung PSS karena lagi-lagi gagal mempersembahkan tiga poin. Namun ia melihat pemainnya saat ini memiliki harapan dan ambisi lebih untuk bangkit. “Apapun yang terjadi hari ini semoga bisa memberikan dorongan yang positif buat kami ke depannya,” ujarnya.
Ia menjelaskan, dua gol yang bersarang ke gawang timnya bermula dari kesalahan pemainnya. Ia berharap hal ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi para pemain. Seto tetap apresiasi anak asuhnya karena menunjukkan sesuatu yang berbeda, juga semangat dan kemauan yang lebih. Hanya saja, ia menekankan harus ada perubahan dari segi teknis untuk mengurangi kesalahan. “Pada jalannya pertandingan ada peluang untuk menang. Ambisi itu ada, tapi hasilnya lain,” ucap Seto.
Kapten PSS Sleman Kim Jeffrey Kurniawan juga mengungkapkan kekecewaannya lantaran timnya kembali menelan kekalahan. Menurutnya para pemain harus benar-benar segera menyadari di mana letak kekurangan di setiap laga. Selanjutnya melakukan evaluasi agar laga berikutnya tidak mengulangi kesalahan yang sama. Kim sendiri menyebut laga berjalan cukup sengit. Namun Persita dapat mencetak dua gol dengan mudah. Setelah itu PSS mencoba bangkit untuk menyamakan kedudukan. “Di babak kedua kami dapat beberapa peluang. Seharusnya kami bisa manfaatkan lebih baik, cukup berimbang,” jelas mantan pemain Persib Bandung itu.
Ia meminta kepada semua rekannya untuk untuk tak larut dalam kekalahan. Sebab PSS Sleman masih memiliki enam laga sisa. Menurut Kim, kesempatan itu harus dimaksimalkan untuk mendulang poin sebanyak mungkin. “Masih ada laga berikutnya, kami harus bangkit. Kembali lagi ke pemain untuk memperbaiki kekurangan yang ada untuk lebih baik ke depannya,” tegasnya. (tyo/din)