
MERIAH: Prof Ova Emilia, dr Darwito, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan jajaran keluarga RSA UGM berfoto bersama dalam perayaan Milad ke-11 RSA UGM, Kamis (2/3). (MEITIKA CANDRA LANTIVA/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM) terus berbenah dalam meningkatkan pelayanan masyarakat. Sebelas tahun berkiprah, diharapkan kedepan menjadi rumah sakit pendidikan utama setelah Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) dr Sardjito Jogjakarta.
“Hal tersebut menjadi semangat kami melaksanakan tri darma perguruan tinggi. Mengaplikasikan RSA UGM sebagai pelayanan berbasis penelitian,” jelas Direktur Utama RSA UGM dr Darwito dalam sambutan kegiatan perayaan milad ke-11 di RSA UGM kemarin (2/3).
Bukan saja naik level sekelas daerah maupun nasional tetapi juga mendunia, mandiri dan bermartabat.
“Sebagaimana cita-cita RSA UGM,” beber Darwito.
Rumah sakit tipe B milik UGM saat ini sudah tergabung sebagai akademik health system (AHS). Berkolaborasi dengan RSUP dr Sardjito, Fakultas kedokteran khususnya UGM dan dengan jejaringnya yang ada. Yakni sebanyak tujuh RS meliputi DIJ dan Jawa Tengah.
Adapun misinya, memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat berbasis riset dan multidisiplin. Kemudian melayani kesehatan secara paripurna (tuntas) dan melakukan fungsi pendidikan. Selanjutnya, menyelenggarakan riset pengabdian kepentingan kesehatan masyarakat dan selalu meningkatkan kemandirian RSA UGM.
“Serta membangun kesejahteraan karyawan,” katanya.
Sumber daya manusia (SDM) juga terus ditingkatkan. Saat ini RSA UGM memiliki 75 dokter spesialis, 26 dokter subspesialis atau konsultan, dan 41 dokter umum maupun gigi. Sertta karyawan lainnya, totalnya ada sekitar 1.050 karyawan.
“Tahun ini targetnya pelayanan mencapai green hospital. Bagaimana keberadaan RSA UGM mendukung percontohan,” katanya.
Dari sisi pelayanan tetap mengacu pada tarif yang ditetapkan pemerintah. Termasuk menerima pasien mengunakan BPJS Kesehatan.
“Berdasarkan survei akreditasi penjaminan mutu dilakukan 8-9 Februari. RSA UGM dinyatakan lulus paripurna dengan bintang lima,” sambungnya.
Berbagai penghargaaan diraih selama 2022. Antara lain, perhimpunan rumah sakit seluruh Indonesia (Persi) award dari institusi lembaga independen. Promosi kesehatan rumah sakit (PKRS) award dan Plan Do Check Act (PDCA) dari Kementrian Kesehatan dan lainnya.
Rektor UGM prof Ova Emilia menyebut dengan tema “RSA UGM bersama anda” diharapkan kehadiran RSA memberikan warna tersendiri karena menghubungkan instusisi dengan kesehatan. Dengan jejak yang ditorehkan harapannya menjadi RS pendidikan yang didambakan.
“Sinergi ini menjadi semangat bersama. Memberikan pelayanan berbasis riset dan penelitian. Peran kolaborasitif kesehatan sangat esensial dan penting RSA memberikan layanan terbaik untuk masyarakat dan menyelesaikan masalah yang ada di wilayah DIJ khususnya di Sleman,” ujar Ova.
Kendati begitu perananan pemerintah sangat mendukung dalam pengembangan RSA menjadi hospitalia agar semakin lebih baik ke depan.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo memberikan apresiatif atas capaian RSA UGM. Dia berharap keberadaan RSA UGM bisa berdampak positif di lingkungan rumah sakit ini. Membantu meningkatkan masyarakat terbiasa dengan penerapan perilaku pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Serta hadirnya RSA UGM, diharapkan kesejahteraan warga sekitar akan terangkat.
“Semoga semakin kompetitif, didukung komunikasi dan sinergitas RSA UGM dan kebijakan pemerintah sehingga visi misi terwujud semua,” bebernya.
Termasuk peran RSA UGM membantu pemerintah dalam pembangunan bidang kesehatan dimana angka harapan hidup di Sleman mencapai 75 tahun. Dan Di Indonesia, DIJ nomor satu termasuk Kabupaten Sleman. Serta angka prevelensi stunting sebanyak 6,9 persen. (*/mel/dwi)