RADAR JOGJA – Sekolah Tinggi Maritim Yogyakarta (Stimaryo) di Sinduadi, Mlati, Sleman meresmikan smart classroom, sebagai penunjang pembelajaran taruna, Jumat (27/1). Dilengkapi dengan teknologi digitalisasi, pembelajaran dapat terkoneksi langsung dengan kegiatan di dunia kerja.

“Ini angan-angan. Tahu-tahu dari sekretaris Dirjen (Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Red) kirim surat untuk sosialisasi. Bayangan saya sosialisasi biasa, tetapi setelah berproses, Alhamdullillah mendapatkan bantuan tersebut,” ungkap Ketua Stimaryo dr Wegig Pratama dalam sambutannya, Jumat (27/1).

Smart classroom nantinya dapat dimanfaatkan oleh taruna sekaligus dosen dalam hal penelitian maupun konektivitas yang terhubung dengan alumnus yang tersebar di Indonesia. Bagaimana taruna di bangku kuliah bisa menyertai kegiatan di dunia kerja saat itu juga. Serta para alumni maupun praktisi dapat mengambil alih untuk melakukan pembelajaran di Stimaryo. “Hal ini selaras dengan apa yang diinginkan menjadi cita-cita kampus Stimariyo ini,” lanjutnya.

Tim Sekretaris Direktorat Jenderal Kemendikbudristek Irvan Yuliastono dalam peresmiannya mengatakan, dengan terintegrasi dengan perangkat teknologi dan sistem informasi, meningkatkan interaksi dosen dengan taruna. Misalnya untuk melaksanakan praktik kerja maupun industri, implementasi merdeka belajar kampus merdeka (MBKM). Selain itu belajar dalam smart classroom diharapkan taruna lebih kreatif, inovatif dan lebih antusias mengikuti proses pembelajaran.

“Penyerahan peresminan hibah dari ini untuk penunjang riset di Stimaryo. Sebab, di era disrupsi ini, menuntut institusi kompak mempersiapkan diri, berinovasi dan semakin kompetitif,” ungkap Irvan. Lebih lanjut dikatakan, bantuan smart classroom ini menyasar 124 perguruan tinggi. Stimaryo satu dari enam kampus yang mendapatkan hibah yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah V DIJ Aris Junaidi menambahkan, tujuan program ini untuk mengakselerasi transformasi pembelajaran, terutama di perguruan tinggi swasta. Bantuan ini diharapkan bermanfaat bagi perguruan tinggi. Adanya perangkat ini jumlah inovasi yang dihasilkan lebih meningkat. “Sedikit tantangan buat perguruan tiggi harus komitmen, ini menjadi aset perguruan tinggi sehingga harus dijaga dengan baik,” pesannya. 

Dalam kesempatan itu JNE hadir dalam kegiatan penyerahan dan peresmian bantuan pengadaan Smart Classroom. Program ini merupakan upaya peningkatan akses dan kualitas pembelajaran yang kolaboratif dan partisipatif yang digagas oleh Kementrian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi.

Head Regional Jateng-DIJ Marsudi menyampaikan JNE merasa bangga sebagai perusahaan anak bangsa bisa mendukung dalam mendistribusikan fasilitas penunjang riset dari Kemendikbudristek ini. Marsudi menambahkan JNE sebagai perusahaan pengiriman dan logistik nasional terlibat sebagai mitra pengiriman untuk mendistribusikan proyek-proyek pemerintah.“Kami bersyukur, JNE dipercaya oleh pemerintah untuk mendistribusikan barang-barang untuk program ini ,” jelas Marsudi. (mel/bah)

Sleman