RADAR JOGJA – Kapasitas Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan Bantul sudah over capacity. Masa beroperasinya habis pada 2023 ini.
Pemkab Sleman menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar ke TPST Piyungan. Upaya pemilahan sampah hingga menyisakan residu sudah cukup lama dilontarkan. Namun perlu dievaluasi.
“Kemarin sudah dilaksanakan dikampanyekan oleh Bu Bupati untuk pilah sampah. Kami belum terima laporan dari dinas. Tapi mungkin nanti akan kami evaluasi apakah ada kekurangan,” ujar Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa kemarin (5/1).
Upaya ini digadang-gadang dan diharapkan dapat menekan sampah di Sleman. Sehingga yang dibuang ke TPST akhir sudah menjadi residu. Sementara itu, upaya membangun TPST di tiga titik juga dikebut.
“Sleman kan ada tiga tempat di Sleman barat, tengah dan timur tapi yang sudah clear persyaratan dan lokasinya adalah Sleman Timur. Tengah dan Barat nanti menunggu terkait dengan anggaran dan juga dengan izin-izin yang ada,” jelasnya.
Danang memastikan TPST di Sleman Timur dipastikan segera dibangun. Saat ini terus berproses. Diantaranya meliputi perijinan dan pelbagai persyaratan yang ditentukan. “Doain saja kalau bisa selesai ya Alhamdulillah karena permasalahan sampah ini Sleman juga penyumbang sampah terbesar di DIJ,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sleman Dwi Anta Sudibya mengatakan Pemkab Sleman serius menangani permasalahan sampah. Terlihat dari rencana pembangunan 4 TPST di empat titik.
Tiga dari empat TPST dipastikan segera dibangun. Mengingat masa beroperasinya TPST Piyungan berakhir pada 2023. Empat lokasi TPST ada di Sleman barat, timur, utara, dan tengah. “Mudah-mudahanan akhir tahun ini minimal tiga beroperasi,” ujarnya. (lan/bah)