RADAR JOGJA – Indonesia sangat membutuhkan praktisi hukum di bidang perdagangan Internasional. Kondisinya mendesak. Sebab berkaitan dengan dengan perjuangan pemerintah dalam bidang ekonomi.

Dekan Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) Sari Murti Widiyastuti mengatakan Indonesia darurat pengacara bidang perdagangan Internasional. Alhasil saat ada sengketa di forum internasional, Indonesia kerap mengalami kesusahan. “Bahkan, pemerintah sering meng-hire pengacara dari luar negeri. Pemerintah yang membayar. Tentu ini menjadi tantangan,’’ jelasnya belum lama ini.

Sari Murti menyebut belum lama ini Indonesia meng-hire pengacara dari Amerika. Kaitannya saat ada masalah yang menyangkut harga minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO).

Namun Sari Murti juga mengakui, pengacara bidang perdagangan internasional memang lebih susah. Tantangannya juga harus menguasai sistem hukum internasional dan tentu saja keterampilan bahasa asing. Karena itu, pihaknya berupaya untuk mengurai permasalahan ini dan berupaya mencetak lulusan terbaik.”Kami akan bekerjasama dengan berbagai mitra dan mengusahakan supaya kekosongan ini bisa diisi lawyer dari dalam negeri. Gak mungkin kita terus-menerus pakai lawyer luar negeri,” jelasnya.

Ketua Program Pendidikan S1 Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya (UAJY) Yogyakarta Puspaningtyas Panglipurjati mengatakan salah satu upaya yang dilakukan FH UAJY untuk mendukung lulusan hukum terbaik ialah dengan menyelenggarakan pelbagai pelatihan dan workshop. Dengan mengangkat tema yang relevan dan berkualitas. “Kami melibatkan praktisi mengajar yang diampu oleh mereka yang kompeten di bidangnya,” ujarnya. (lan/din)

Sleman