RADAR JOGJA – Momen libur sekolah seperti saat ini menjadi berkah bagi sektor pariwisata di Kabupaten Sleman. Terjadi lonjakan jumlah kunjungan di beberapa destinasi wisata di Kabupaten Sleman. Terpantau tak hanya terjadi di akhir pekan, tapi setiap hari.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Suparmono menjelaskan kenaikan jumlah kunjungan wisatawan rata-rata terjadi sebesar 50 persen hingga 70 persen. Ini terjadi di beberapa destinasi wisata yang menjadi favorit wisatawan lokal maupun luar daerah. Seperti Studio Alam Gamplong, Tebing Breksi, Grojogan Watu Purbo dan Jogja Eksotarium.

Mantan Panewu Cangkringan ini memaparkan jumlah kunjungan di destinasi wisata Kaliurang mencapai 4.584 orang pada 2 Juli dan 6.725 orang pada 3 Juli 2022. Sedangkan, di destinasi wisata Kaliadem mencapai 1.760 pada 2 Juli dan 3.594 pada 3 Juli 2022.

“Wisatawan yang datang dari luar kota adalah rombongan besar berupa grup dari sekolah-sekolah maupun grup-grup kecil keluarga,” jelasnya melalui pesan singkat yang dikirim Senin (4/7).

Tak hanya destinasi wisata alam, museum juga menjadi lokasi yang diburu. Terlihat dari kunjungan wisatawan di Museum Gunung Merapi, Museum Ullen Sentalu dan Monumen Jogja Kembali. Berdasarkan data dikunjungi setidaknya 800 hingga 1.800 orang dalam sehari.

Untuk meningkatkan lonjakan kunjungan wisata, Suparmono memberi wejangan ke pengelola wisata. Agar menampilkan pertunjukkan seni. Hal ini untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Sleman.

“Di musim libur ini sebaiknya di destinasi wisata ada seni pertunjukan, ada sesuatu yang bisa disuguhkan ke wisatawan, baik yang diadakan pemerintah maupun destinasi sendiri, untuk menarik wisatawan,” katanya.

Disatu sisi Suparmono mengimbau para pengunjung maupun pengelola wisata untuk menerapkan protokol kesehatan. Pasalnya, para pelaku perjalanan masih menyumbang angka Covid-19 di Kabupaten Sleman.

Dia mengajak menjadikan protokol kesehatan sebagai gaya hidup. Berupa implementasi dari pola hidup bersih dan sehat. Sehingga semua dapat menjaga diri agar tidak terpapar penyakit apapun.

“Kami selalu tekankan seperti itu. Tetap bermasker, sebaiknya tetap cuci tangan dan sebagainya. Kalau menurut saya, itu memang sudah menjadi gaya hidup saat ini,” ujarnya. (Isa/Dwi)

Sleman