RADAR JOGJA – Bantuan dana sosial sebesar Rp 127,25 juta digelontorkan untuk rumah tangga miskin di Kapanewon Prambanan. Dana tersebut, bersumber dari pengembangan kelompok simpan pinjam perempuan (SPP) Badan Kerjasama Antar Kalurahan-Unit Pengelola Kegiatan (BKAK–UPK) Kapanewon Prambanan tahun anggaran 2021 untuk menanggulangi kemiskinan.

Ketua BKAK–UPK Kapanewon Prambanan Agus Pudiyanto menyebut, bantuan yang digelontorkan merupakan surplus tahun anggaran 2021 sebesar 15 persen. Bantuan, diwujudkan dalam bentuk barang. Berupa 18 buah etalase, 11 sepeda, sembilan ekor kambing, 41 paket alat produksi, dan santunan kematian pemanfaat.

Bantuan yang ada, diberikan kepada 115 orang. Dengan rincian 79 orang pemanfaat, 30 orang pengurus kelompok, dan reward untuk enam kelompok. “Harapannya, bermanfaat bagi warga,” tuturnya Jumat (27/5).

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo turut mengapresiasi penyaluran bantuan. Menurutnya, apa yang dilakukan BKAK-UPK patut dicontoh. Sebab, menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan di Kabupaten Sleman. “Pemerintah tidak bisa berdiri sendiri menanggulangi masalah kemiskinan tanpa bantuan dari semua stakeholder,” paparnya.

Kustini menyebut, angka kemiskinan di Kabupaten Sleman selama pandemi mengalami peningkatan. Pada 2021, angka kemiskinan mencapai 8,64 persen. Jumlah tersebut, diakuinya lebih tinggi dari 2020 yang hanya 8,12 persen. “Percepatan penanggulangan kemiskinan dilakukan, di antaranya peningkatan pendidikan bagi keluarga miskin, menciptakan link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja, juga menumbuhkan UMKM di kalangan keluarga miskin,” bebernya.

Upaya lainnya, kata Kustini, yakni dengan menjamin kebutuhan dasar kelurga miskin di bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial. Serta pelaksanaan jaring pengaman sosial (JPS). “Masyarakat juga harus punya semangat dan mindset untuk pulih secara ekonomi. Kalau sekarang menerima bantuan, maka besok harus gantian bisa memberi,” harapnya. (mel/eno)

Sleman