RADAR JOGJA – Pemerintah Kabupaten Sleman terus melakukan langkah antisipasi guna menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Salah satu upayanya adalah menyiapkan tambahan shelter isolasi, yakni Shelter UII. Shelter di selatan Kampus UII Terpadu ini dibuka mulai Rabu (23/2).

Perawat Shelter UII Nugroho mengatakan total kapasitas shelter UII sebanyak 69 kamar. Dia menambahkan sejak dibuka kembali, tercatat baru ada penghuni. Tepatnya satu pasien Covid-19 asal Kabupaten Sleman.

“Baru terisi satu pasien. Warga Sleman barusia 34 tahun dan bergejala ringan,” jelas Nugroho melalui sambungan telepon, Kamis (24/2).

Nugroho menjelaskan Shelter UII hanya menerima pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala (OTG). Sementara bagi pasien yang memiliki komorbid berat disarankan untuk melakukan isolasi di rumah sakit. Saat ini, Shelter UII juga hanya bisa dihuni oleh warga ber-KTP Sleman.

Semua fasilitas yang didapatkan pasien tak dipungut biaya. Ini karena selama menjalani isolasi, ditanggung sepenuhnya oleh Pemkab Sleman. Termasuk perobatan dan konsumsi harian.

“Untuk yang ber-KTP Sleman gratis. Kalau untuk kasus yang luar KTP Sleman baru mau kami rapatkan lagi. Sementara diarahkan ke Asrama Haji dan Shelter Gemawang,” kata Nugroho.

Pasien yang hendak melakukan isolasi di Shelter UII, lanjutnya, harus melakukan screening terlebih dahulu. Setelah itu, wajib menyertakan surat rujukan dari puskesmas ataupun dokter. Setelah mendapat konfirmasi dari pihak shelter, pasien baru diperkenankan untuk datang ke Shelter UII.

Dia memastikan fasilitas bagi pasien seperti obat-obatan tersedia dalam jumlah yang aman. Pasien juga dijamin gizinya dengan pemberian makan tiga kali dalam sehari.

“Menyertakan surat rujukan dari puskesmas. Kalau di luar jam kerja boleh pakai surat dokter meliputi anamnesis pasien dan tingkat saturasi oksigen. Setelah itu baru dikonfirmasi, baru bisa datang ke sini,” ujarnya. (isa/dwi)

Sleman