
KOMITMEN : Delapan Kalurahan di Kabupaten Sleman terpilih sebagai Desa Bersih Narkoba (Bersinar) dan Kampung Tangguh Anti Narkoba oleh BNN dan Polri, Kamis (16/12). (ANNISA KARIN/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Delapan Kalurahan di Kabupaten Sleman terpilih sebagai Desa Bersih Narkoba (Bersinar) dan Kampung Tangguh Anti Narkoba. Kedelapannya terpilih dari seleksi ketat Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Polri. Deklarasi penetapan berlangsung di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Kamis sore (16/12).
Delapan Kalurahan tersebut diantaranya Kalurahan Margomulyo, Tamanmartani, Wedomartani, Purwomartani. Adapula Banyuraden, Condong Catur, Sumber Rejo, dan Tlogoadi. Seluruhnya terpilih dengan alasan yang kuat. Tak hanya gelar tapi juga berperan dalam menekan penyalahgunaan narkotika.
“Kedelapan desa atau kalurahan ini memiliki peran yang sangat penting. Gelar Bersinar dan Kampung Tangguh Anti Narkoba ini harus terimplementasi dengan benar. Terlebih wilayah penyangga kota atau perbatasan provinsi memang berpotensi menjadi jalur rawan peredaran gelap narkoba,” jelas Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIJ Andi Fairan, Kamis (16/12).
Dia memaparkan angka penyalahgunaan narkotika di Jogjakarta. Berdasarkan survei LIPI dan BNN RI pada tahun 2019 jumlah prevalensi atau orang yang pernah mengonsumsi narkotika di Jogjakarta mencapai 2,30 persen atau setara dengan 18.082 orang. Dengan catatan jumlah penduduk saat itu 3.842.932 jiwa.
Data ini menempatkan Jogjakarta pada peringkat kelima penyalahguna narkotika terbesar se-Indonesia. PAda urutan sebelumnya ada Sumatera Utara, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, dan Sulawesi Tengah. Berdasarkan fakta ini, dia mengajak masyarakat dan pemerintah berkolaborasi.
“Masyarakat dan pemerintah harus ikut bergerak dan terlibat dalam melakukan upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Maka upaya menurunkan angka prevalensi dan mewujudkan Indonesia yang bersih dari narkoba bisa terwujud,” kata Andi.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyambut baik terpilihnya delapan kalurahan di Kabupaten Sleman. Selanjutnya wilayah yang menyandang Desa Bersinar dan Kampung Tangguh Anti Narkoba memiliki tugas yang berat. Untuk memastikan daerahnya bersih dari penyalahgunaan narkotika.
Dia juga mengajak masyarakat untuk terlibat aktif. Peran pemberatasan penyalahgunaan narkotika tak hanya menjadi tugas instansi pemerintah. Warga justru memiliki peran yang lebih besar. Untuk senantiasa mengawasi lingkungannya masing-masing.
“Harapannya dapat lebih banyak melibatkan masyarakat dalam mencegah penyakit masyarakat tentang peredaran dan penyalahgunaan narkoba bahkan hingga ke tingkat RT dan RW. Dengan begitu akan terwujud masyarakat yang tangguh,” pesannya. (co1/dwi)