
GELAR: National Conference on Accounting and Finance (NCAF) yang ke 5 diisi oleh beberapa pembicara Dalam acara National Conference on Accounting and Finance (NCAF) yang ke 5 ini diisi oleh beberapa pembicara yaitu Mardiasmo, Yunipan Nur Yogananta, Darussalam, serta Hery Zudianto. ( SCREEN SHOT FENY INDAH PUSPITASARI FOR RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Universitas Islam Indonesia bekerjasama dengan Ikatan Akuntan Indonesia meyelenggarakan Webinar Nasional dalam rangka NCAF ke 5 dengan tema Strategi dan Kebijakan Perpajakan Dalam Pemulihan Ekonomi Nasional, Rabu (29/9).
Dekan Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII, Jaka Sriyana mengatakan, pemerintah harus memiliki strategi yang baik dalam penerimaan pajak, namun di sisi lain saat ini dunia bisnis sebagai pihak yang membantu pajak juga memiliki masalah dalam perpajakan, “ Kita tahu Indonesia memiliki penerimaan pajak yang cukup rendah dari negara-negara lain, hanya sekitar 10% tax ratio. Sedangkan di Asean sukses tampil di 24%“ ucap Jaka Sriyana.
Dalam acara National Conference on Accounting and Finance (NCAF) yang ke 5 ini diisi oleh beberapa pembicara yaitu Mardiasmo, Yunipan Nur Yogananta, Darussalam, serta Hery Zudianto.
Pada periode 2016-2019 penerimaan perpajakan tumbuh rata-rata 6,4%, namun pada tahun 2020 mengalami penurunan sebagai dampak dari pendemi Covid-19. Tahun 2021 ditargetkan tumbuh sebesar 2,9% seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi dengan focus pada kebijakan untuk pemulihan ekonomi.
Terdapat 6 aspek yang difokuskan dalam strategi perpajakan diantaranya memberikan insentif dengan tepat dan terukur, relaksasi prosedur, menyempurkan peraturan perpajakan, memberikan insentif untuk vokasi dan litbang, mengoktimalkan penerimaan perpajakan dan mengembangkan layanan kepabeanan dan cukai berbasis digital.
Komite pengawas pajak harus proaktif dan responsif dalam upaya pemulihan ekonomi nasional guna mengoptimalkan penerimaan perpajakan. Jika semua bergerak, termasuk ekonomi maka otomatis pajaknya akan ikut bergerak.
“Harapannya semua segera sehat, sehat manusianya, sehat ekonominya, sehat APBN karena pajaknya didukung dengan baik,” tutur Kertua Komwasja 2019-2022 sekaligus Ketua IAI Mardiasmo. (om4/sky)