
TERIMA: Komandan TRC BPBD DIJ, Wahyu Pristiawan Buntoro menuturkan, laporan orang hilang diterima Selasa siang. Pamitnya dengan keluarga mau naik ke Merapi. Tapi saat itu jam 10.00 WIB keluarga dan warga inisiatif mengikuti. (DWI AGUS/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Selomiyo, 35, warga Dusun Kalitengah Lor, Glagaharjo Cangkringan dilaporkan hilang. Dari keterangan keluarga, pria berusia, 35, ini naik ke arah puncak Gunung Merapi. Kejadian berlangsung Senin pagi (21/9) tepatnya 09.00 WIB.
Komandan TRC BPBD DIJ, Wahyu Pristiawan Buntoro menuturkan, laporan orang hilang diterima Selasa siang. Saat itu keluarga dan warga sudah melakukan pencarian. Hingga akhirnya diputuskan turun akibat cuaca hujan deras dan berkabut.
“Pamitnya dengan keluarga mau naik ke Merapi. Tapi saat itu jam 10.00 WIB keluarga dan warga inisiatif mengikuti. Awalnya sempat terlihat di arah bukit Kendil dan bukit Kukusan sekitar jam 11.00 WIB,” jelas Wahyu Pristiawan Buntoro ditemui di Mako TRC BPBD DIJ, Rabu (22/9).
Penyisiran oleh warga berlanjut pada siang harinya. Tepatnya pada 13.00 WIB hingga 15.30 WIB. Kala itu Selomiyo masih menjawab teriakan dari warga sebanyak 2 kali.
Saat mencoba mendekati sumber suara cuaca tiba-tiba hujan deras. Ditambah turunnya kabut tebal di lokasi pencarian. Alhasil sebanyak 16 warga memutuskan untuk turun ke perkampungan.
“Nah tadi pagi jam 07.00 WIB dilanjut lagi pencarian. Lokasinya dari titik awal diperluas sampai Gesikan atau utara bukit Kendil. Total personel yang mencari 35 orang,” kata Komandan TRC BPBD DIJ, Wahyu Pristiawan Buntoro.
Upaya pencarian oleh warga ini belum membuahkan hasil. Selomiyo, lanjutnya, tidak merespon teriakan warga. Sejumlah warga masih terus melanjutkan pencarian di kawasan lereng Merapi.
Pihaknya masih menunggu koordinasi dari tim SAR DIJ dan Basarnas Jogjakarta. Tujuannya untuk menerjunkan tim pencarian. Walau begitu sejumlah personel telah bersiaga di posko Srunen.
“Semoga bisa segera ditemukan sebelum ada open SAR. Jika memang nanti diperlukan open SAR ya nanti kami berkoordinasi dengan SAR DIJ dan Basarnas untuk membuka. Kami kan sifatnya assessment,” ujar Komandan TRC BPBD DIJ, Wahyu Pristiawan Buntoro. (dwi/sky)