RADAR JOGJA – Pemerintah Pusat telah menunjuk obyek wisata (obwis) Candi Ratu Boko sebagai satu-satunya destinasi wisata yang telah mendapatkan ijin melakukan uji coba pembukaan wisata di situasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3. Bahkan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo hendak melaksanakan uji coba pada 13 September mendatang. Kendati begitu, Pemprov DIJ melalui Dinas Pariwisata DIJ mengusulkan kembali agar obwis Tebing Breksi dapat izin buka wisata.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Suparmono mengatakan, berdasarkan koordinasi dengan Dispar DIJ, usulan tersebut diajukan. Sebab, penunjukan izin pembukaan Candi Ratu Boko oleh Pemerintah Pusat dinilai tidak adil. Taman Wisata Candi (TWC) yang mengelola beberapa obwis candi di wilayah Prambanan, mendapat kesempatan membuka dua obwis sekaligus di lokasi yang berdekatan. Selain Candi Ratu Boko, obwis lainnya, Candi Prambanan melalui wilayah Klaten, Jawa Tengah.”Itu kan satu perusahaan, sebenarnya.

Makanya kita dan Dinas provinsi minta BUMN ambil salah satu dulu yang Prambanan. Sehingga di Ratu Boko bisa kita berikan untuk uji coba di masyarakat, di Tebing Breksi,” ungkap Pram dihubungi Radar Jogja, kemarin (9/9).

Dikatakan, obwis Tebing Breksi merupakan destinasi wisata yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat atau Community based tourism (CBT). Dikelola oleh kelompok sadar wisata (pokdarwis) dan hasilnya masuk ke Badan usaha Milik Kalurahan (BUMKal). Secara syarat, juga sudah memenuhi Cleanliness Health Savety dan Envorenment (CHSE).”Sertifikasinya ada, berarti protokol kesehatan sudah oke, dan sebagainya,” tutur mantan Panewu Cangkringan ini.

Dengan adanya CBT dapat dijadikan pembanding. Dispar minta ijin ditujukan kepada Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) agar menyetujui usulan tersebut. Mengalihkan ijin buka Candi Ratu Boko kepada masyarakat Kabupaten Sleman. “Syukur-syukur tidak mengalihkan tetapi ditambahkan,” harapnya.

Untuk lebih detailnya, kata Pram, masih menunggu surat balasan dari pusat. Sebab, tindak lanjut baru akan dilakukan setelah ada surat resmi dari pusat. Rencananya Jumat siang (10/9), pihaknya akan melakukan kunjungan ke Tebing Breksi maupun Candi Ratu Boko untuk mengecek kesiapan. Disinggung terkait waktu pelaksanaan uji coba pembukaan, kata Pram, juga belum dapat diputuskan. Menunggu surat tersebut.

Sementara Ketua Pengelola Tebing Breksi Sleman Kholiq Widiyanto mengaku pihaknya telah siap, bilamana hendak dilakukan uji coba pembukaan pariwisata di Tebing Breksi. Disebutkan semua item yang disyaratkan ada beberapa yang belum dipenuhi. “Yaitu adanya tulisan imbauan, hemat energi di kawasan destinasi. Sekarang kami berupaya bisa memenuhi persyaratan itu,” kata dia.

Untuk prokes sudah siap. Termogun, tempat cuci tangan dan imbauan menjaga jarak sudah lengkap. Untuk catatan pengunjung saat ini menggunakan aplikasi visiting Jogja. Mengenai QR code aplikasi PeduliLindungi pihaknya sudah melakukan pengajuan. Kendati begitu, masih ada sedikit kendala. “Tidak semua provider memiliki jaringan sinyal kuat di kawasan Tebing Breksi. Hanya ada satu provider yang jaringannya kuat,” bebernya. (mel/pra)

Sleman