
AKTIVITAS VULKANIK MASIH TINGGI: Gunung Merapi terus memperlihatkan aktivitas vulkaniknya. Tercatat terjadi 6 guguran lava pijar kurun waktu 12 jam. Tepatnya Selasa malam (5/1) dan Rabu dini hari (6/1). Arah guguran lava pijar dominan ke barat tepatnya alur Kali Krasak. Jarak luncur material lava pijar mencapai 500 meter. (DOKUMENTASI BPPTKG)
RADAR JOGJA- Gunung Merapi terus memperlihatkan aktivitas vulkaniknya, hal tersebut dibuktikan dengan keluarnya guguran lava pijar dari puncak gunung.
Tercatat terjadi 6 guguran lava pijar kurun waktu 12 jam. Tepatnya Selasa malam (5/1) dan Rabu dini hari (6/1). Arah guguran lava pijar dominan ke barat tepatnya alur Kali Krasak. Jarak luncur material lava pijar mencapai 500 meter.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogjakarta Hanik Humaida memastikan aktivitas vulkanik memang masih tinggi. Hanya dalam kurun waktu enam, terjadi puluhan kali gempa guguran. Tepatnya medio 18.00 hingga 24.00, Selasa (5/1).
“Pada hari Selasa (5/1) pukul 18.00 hingga 24.00 WIB tercatat 23 kali gempa guguran dengan amplitudo antara 3-41 mm dan durasi 11-127 detik. Guguran lava pijar juga teramati secara visual,” jelasnya, Rabu (6/1).
Hanik menuturkan seluruh guguran lava pijar terpantau CCTV milik Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang. Tercatat terjadi 4 guguran lava pijar dengan intensitas masih kecil.
Guguran lava pijar, lanjutnya, teramati secara visual pada pukul 18.47 dan 19.11. Lalu terdengar pula suara guguran dari pos PGM Babadan pukul 20.21 dan 22.00, Selasa (5/1). Terdengar pula suara guguran dari PGM Kaliurang pada pukul 22.37 dan 23.00 dihari yang sama.
“Pada periode pengamatan Rabu (6/1) mulai pukul 24.00 hingga 06.00 WIB, guguran lava pijar juga masih terjadi. Arahnya juga masih sama yaitu ke Kali Krasak. Suara guguran 2 kali intensitas sedang dari Babadan, Magelang,” katanya.
Hanik menambahkan,kegempaan juga sempat tercatat pada rentang waktu yang sama. Berupa gempa guguran sebanyak 24 kali. Memiliki kekuatan amplitudo 4 hingga 55 milimeter demgan durasi 14 hingga 75 detik.
“Saat ini masih menetapkan status Merapi di tingkat Siaga atau Level III. Potensi radius bahaya juga masih sama, yaitu radius 5 kilometer dari puncak Merapi,” tambahnya. (dwi/sky)