RADAR JOGJA – Kementerian Sosial memberikan bantuan 360 lembar matras dan selimut kepada pengungsi Gunung Merapi di barak pengungsian Glagaharjo Cangkringan. Bantuan ini sebagai wujud evaluasi kondisi di barak pengungsian.
Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Kesiapsiagaan dan Mitigasi Kementerian Sosial Iyan Kusmadiana menuturkan penanganan pengungsi di Glagaharjo sudah ideal. Hanya saja ada beberapa catatan. Paling utama adalah kenyamanan bagi para pengungsi yang didominasi lanjut usia.
“Tidurnya masih menggunakan alas tikar, padahal lansia. Maka dari itu kami berikan sumbangan 180 lembar selimut dan 180 lembar matras. Kalau masih kurang bisa ambil di gudang milik Dinas Sosial provinsi. Bisa ambil disana,” jelasnya ditemui di barak pengungsian Glagaharjo, Rabu (25/11).
Secara umum, menurutnya penanganan pengungsi Merapi di Sleman tergolong bagus. Iyan mencontohkan penerapan protokol kesehatan Corona Virus Disease (Covid-19). Berupa penyekatan barak pengungsian menggunakan bilik kayu.
Langkah selanjutnya adalah komitmen penerapan prokes. Mulai dari penggunaan masker, cuci tangan hingga jaga jarak. Langkah ini setidaknya sebagai wujud antisipasi potensi sebaran kasus Covid-19.
“Barak sudah sesuai prokes, ini bagus. Tapi juga harus disiapkan secara kebencanaan jika sewaktu-waktu ada peningkatan status Merapi. Imbasnya ada penambahan pengungsi,” pesannya.
Terkait kebutuhan darurat, Iyan meminta penanggung jawab mengawasi secara intens. Terutama pemenuhan gizi bagi para lansia. Terlebih para pengungsi saat ini didominasi kelompok rentan.
Pihaknya siap memberikan dukungan teknis. Baik personel maupun bantuan logistik. Langkah ini sebagai wujud mitigasi erupsi gunung Merapi.
“Kemensos siap dukung dan mendampingi dan backup logistik dan personel. Bantuan dalam bentuk logistik sebesar Rp 600 juta untuk
4 kabupaten, Sleman, Boyolali, Klaten dan Magelang,” ujarnya. (dwi/tif)