
SETAHUN SEKALI: Pengeras suara di EWS sekitar Merapi dibunyikan serentak saat detik-detik Proklamas, Jumat (17/8). (SETIAKY A. KUSUMA/RADAR JOGJA)
SLEMAN – Sirine yang terdapat dalam alat early warning system (EWS) Merapi dibunyikan serentak kemarin. Langkah tersebut untuk memeringati HUT RI sekaligus mengecek peralatan EWS.
Pembunyian sirine dilakukan pada pukul 10.00. Alarm dibunyikan kurang lebih selama satu menit. Terdapat sirine 20 EWS yang dibunyikan, tersebar di empat kecamatan, Pakem, Turi, Cangkringan dan Ngemplak.
Petugas Mitigasi Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Dian Ayu mengatakan pembunyian serentak sirine EWS dilakukan setahun sekali. ‘’Bertepatan dengan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan,’’ ujar petugas EWS di Bronggang, Argomulyo, Cangkringan, Sleman tersebut.
Langkah tersebut sekaligus untuk mengetahui kondisi EWS. ‘’Apakah berfungsi normal atau tidak,” ujar Dian.
Dia berharap masyarakat sekitar Gunung Merapi ikut merasakan momen detik-detik proklamasi. Sekaligus berharap warga waspada terhadap setiap situasi di sekitarnya.
Warga setempat, Bambang Wahyu, mengaku ikut merasakan detik-detik proklamasi. Dikatakan, EWS terakhir dibunyikan saat Merapi aktif pada 2014.
Sementara itu, berdasarkan laporan yang diterima BPBD, dari 20 EWS yang dibunyikan sebagian besar berfungsi normal. Beberapa EWS terkendala, yakni kawasan Tugu Urang, Kaliurang yang terkendala masalah saklar.
“Semua dapat berfungsi normal. Hanya ada satu yang terkendala saklar. Namun tetap bunyi. Ke depan akan kami perbaiki,’’ ujar Dian. (sky/iwa/mg1)