BANTUL – Kelompok pengolahan dan pemasaran (Poklahsar) ikan hasil tangkapan se- Bantul memiliki media pemasaran baru. Itu menyusul peresmian depo wisata kuliner dan oleh-oleh serba ikan kemarin (24/2). Harapannya, seluruh anggota Poklahsar secara bergantian dapat memanfaatkan berbagai produk mereka di depo bernama Projomino ini.
Ketua Asosiasi Poklahsar Projomino Fakhruddin Al Rozi menyebutkan, jumlah Poklahsar se-Bantul mencapai ratusan. Mereka tersebar di berbagai wilayah. “Dengan adanya Depo ini paling tidak dalam sebulan ada empat poklahsar yang memromosikan produk-produk mereka di sini,” terang Rozi usai peresmian.
Letak Depo Projomino cukup strategis. Yakni, di Jalan Wahidin Sudiro Husodo. Bekas bangunan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) tersebut dimanfaatkan untuk meningkatkan produk makanan laut khas Bantul. “Banyak sekali produk-produk yang kami miliki. Ada kripik ikan, abon, peyek ikan, hingga ikan yang diasapkan. Pokoknya serba ikan,” sebutnya.
Bahkan, depo ini juga menyediakan berbagai jenis ikan hasil tangkapan nelayan dan ikan budidaya. Depo ini diharapkan semakin memudahkan masyarakat untuk mendapatkan berbagai jenis ikan, khususnya untuk ikan konsumsi.
Kepala DKP Bantul Edy Mahmud menuturkan, jumlah anggota poklahsar se-Bantul sebanyak 470 orang. Mereka tergabung dalam 20 poklahsar yang tersebar di sejumlah wilayah Bantul. Produk yang mereka hasilkan cukup banyak, yaitu 20 jenis makanan olahan dan minuman. “Dulunya ini gedung DKP. Kemudian kami rehap dengan dana alokasi khusus DKP 2013,” bebernya.(zam/din)

Sleman