
Petugas UPT ALun-alun Purworejo membersihkan arca Agastya dari cat yang menempel, (31/8). Tercatat ada 9 arca yang harus dilakukan tindakan sama dari 107 koleksi benda cagar budaya dari material batu di Museum Tosan Aji Purworejo.( BUDI AGUNG/RADAR JOGJA )
RADAR JOGJA – Sembilan dari 107 koleksi benda cagar budaya dari material batu yang tersimpan di Museum Tosan Aji mendapatkan perhatian khusus. Butuh waktu panjang untuk memulihkan cagar budaya berbentuk arca untuk kembali seperti semula.
Batuan itu harus dibersihkan dari material cat yang menempel. Pengecatan itu sebenarnya berniat baik untuk mempertahankan atau membuat tampilan lebih menarik. Namun sebenarnya pandangan tersebut salah.
“Satu batu untuk membersihkan cat itu setidaknya diperlukan pembersihan selama 30 kali. Tidak bisa serta merta,” kata Kepala UPT Alun-alun Purworejo yang membawahi Museum Tosan Aji Purworejo, Agus Prediat, Senin (31/8).
Secara khusus, tim dari UPT Alun-alun Purworejo bersama Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Purworejo sendiri tengah berusaha memulihkan tampilan asli arca tersebut. Mereka telah melakukan pendalaman atau belajar di Museum Kaliasa yang ada di Kabupaten Wonosobo.
“Kami studi banding ke Kaliasa untuk melihat bagaimana cara merawat cagar budaya dari batu. Bahan apa saja yang digunakan dan langkahnya seperti apa, ternyata cukup rumit juga,” imbuh Agus.
Agus tidak menyalahkan langkah pengecatan yang dilakukan oleh penemu atau pendahulunya di Museum Tosan Aji. Ini lebih dikarenakan belum tahunya mereka akan fungsi dan cara perawatan.
“Saat kami tahu ya langkah yang benar harus dilakukan,” katanya.
Museum Tosan Aji sendiri saat ini memiliki 107 koleksi cagar budaya dari material batu. Ini melengkapi koleksi lain yang didominasi benda tosan aji.
“Untuk cagar budaya dari material batu yang lain juga harus dibersihkan, tapi memang tidak separah 9 arca tadi. Karena benda-benda itu sebagian besar kotor, berlumut atau muncul jamur,” katanya.
Kabid Kebudayaan Dinaprbud Purworejo, Agung Pranoto menyebut jika pihaknya memberikan izin terhadadap langkah perawatan yang dilakukan UPT Alun-alun Purworejo. Pihaknya sendiri tengah berusaha melengkapi informasi mengenai sebentuk benda cagar budaya yang menjadi koleksi.
“Banyak langkah yang kami lakukan, tujuannya untuk semakin memperkaya khasanah atau informasi benda-benda yang tersimpan di museum,” kata Agung Pranoto. (udi/bah)