
KADERISASI: Suasana dialog publik Politik Lokal di Mata Milenial di sekretariat DPD KNPI Purworejo (8/12). (BUDI AGUNG/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Kualitas partai politik (parpol) di Purworejo tidak akan mampu menjawab tantangan zaman. Ini diprediksi terjadi jika tidak dilakukan proses kaderisasi. Selama ini proses kaderisasi dinilai belum berjalan dengan baik.
Hal itu terungkap dalam dialog publik penguatas kapastias politik bagi pemuda yang diadakan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Purworejo pada Minggu malam (9/12). Bertema Politik Lokal di Mata Milenial, kegiatan ini diselenggarakan bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Purworejo di sekretariat DPD KNPI Purworejo.
Perwakilan Garda Nasdem Puguh menyatakan, parpol belum serius melakukan kaderisasi. Meski demikian, kondisi ini tidak bisa serta merta menjadikan parpol sebagai kambing hitamnya.
“Di sisi lain, ada pergeseran zaman yang membuat generasi muda apatis terhadap politik. Terlebih, generasi milenial yang hari ini sibuk dengan gadget, game online. Mereka dimanjakan sedemikian rupa oleh zaman sehingga kegiatan-kegiatan sosial, politik, bahkan kebudayaan menjadi sesuatu yang tidak lagi menarik,” katanya.
Menurutnya, hal yang harus dilakukan adalah bagaimana parpol mampu beradaptasi dengan zaman. Selain itu, parpol perlu melakukan pendekatan melalui program-program yang menarik perhatian kaum milenial. “Kalau ibarat orang pacaran sih, yang penting pendekatannya dulu. Buat dia nyaman, maka pelan-pelan benih cinta itu akan tumbuh,” tambahnya.
Anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bayu menyatakan, saat ini rekrutmen kader yang dilakukan parpol di Purworejo cenderung berdasarkan kedekatan dan hubungan baik. Sofarnya bersifat kekerabatan, persekawanan, maupun kepentingan.
“Kami melihat selama ini partai politik belum ada yang secara serius melakukan kaderisasi,” katanya.
Parpol seharusnya memiliki standar atau rumusan yang jelas agar sistem kaderisasi di internal partai bisa berjalan baik. “Jika tidak ada pakem yang disusun sebagai acuan kegiatan kaderisasi, yakin yang terjadi kehancuran partai politik itu sendiri,” tambahnya.
Dia merasakan, parpol cenderung masih menutup pintu bagi kalangan anak muda mengaktualisasi diri dalam kepartaian. Tampaknya, pintu sengaja ditutup karena keberadaan anak muda merupakan ancaman eksistensi politikus tua.
Ketua DPD KNPI Kabupaten Purworejo Muhammad Musyafa mengatakan, dialog ini digelar sebagai upaya KNPI meningkatkan kapasitas pendidikan politik, khususnya bagi generasi muda. “Disukai atau tidak, kehidupan sehari-hari serta kehidupan berbangsa dan bernegara, kita tidak akan pernah lepas dari politik,” ujarnya. (udi/amd)