PURWOREJO – Keberadaan Yogyakarta International Airport (YIA) disambut oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah dengan menggelar sertifikasi pramuwisata. Diikuti oleh 54 pramuwisata dari empat kabupaten di Jawa Tengah. Mereka disiapkan dan untuk bisa memandu turis lokal maupun mancanegara ketika sudah operasional.
“Menjadi program pemerintah untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia pariwisata,” kata Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Ekonomi Kreatif Disporapar Jawa Tengah Trenggono di sela kegiatan sertifikasi di Purworejo, Rabu-Kamis (10-11/4)
Kegiatan ini diikuti pramuwusata dari Purworejo, Magelang, Wonosobo dan Banjarnegara. Menurut Trenggono, kegiatan ini diharapkan akan semakin dan akan mendukung pembangunan pariwisata Jawa Tengah, “Jika dikaitkan akan adanya YIA, maka mereka memang harus dipersiapkan,” imbuh Trenggono.
Data Disporapar Jateng menyebut kurang lebih 2.000 pramuwisata menjalankan profesinya di Jawa Tengah. Dari angka tersebut, mereka yang bersertifikasi kurang dari 50 persen. “Baru sekitar 900-an pramuwisata yang bersertifikat, dan sisanya akan dilakukan sertifikasi secara bertahap,” tambahnya.
Ketua HPI Jawa Tengah Pandhu Satyabrata mengungkapkan adanya sertifikasi bagi pemandu akan memberikan manfaat bagi pelakunya. Di lapangan, pengguna jasa sudah paham akan hal tersebut.
“Kendala utama pramuwisata adalah penguasaan bahasa. Data yang ada baru ada sekitar 20 persen pramuwisata di Jawa Tengah yang menguasai lebih dari dua bahasa asing. Selama ini, pramuwisata baru menguasai satu bahasa asing yakni Bahasa Inggris. “Namun ada sebagian yang menguasai lebih dari dua bahasa, mereka kebanyakan melayani wisatawan di Borobudur, Semarang, Dieng dan Prambanan,” tambahnya. (udi/pra/mg2)