
GENERASI PENERUS PERTANIAN: Wakil Direktur 3 Polbangtan YoMa Budi Purwo menyematkan jas almamater secara simbolis kepada mahasiswa baru tahun akademik 2022/2023 di Kampus Peternakan Magelang, Rabu (7/9/2022). (POLBANGTAN YOMA)
RADAR JOGJA – Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) menggelar sidang senat terbuka dalam rangka pengukuhan 315 mahasiswa baru generasi penerus petani milenial secara luring di Kampus Peternakan Magelang, Rabu (7/9/2022).
Hal itu merupakan salah satu langkah konkret Polbangtan YoMa sebagai sekolah vokasi pertanian untuk mencetak generasi muda sebagai petani milenial. Guna mendukung misi pembangunan pertanian.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) dalam beberapa kesempatan selalu mendorong generasi muda untuk berani terjun di bidang pertanian.
Menurutnya, pertanian merupakan sektor yang menjanjikan di masa depan. “Pertanian bukan hanya mengurusi soal pangan. Namun kini adalah lapangan kerja yang terbuka dan tersedia di hadapanmu. Kenapa tidak masuk? Orang jelas janjinya kok, jelas menguntungkan. Kamu belum tahu saja, kamu belum coba,” ucap Mentan SYL saat mengukuhkan ribuan duta petani milenial beberapa waktu lalu.
Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi turut menguatkan pernyataan Mentan SYL.
Dedi mengatakan, BPPSDMP Kementan sebagai institusi yang mendapat mandat menumbuhkan petani milenial mempunyai 3 cara jitu untuk mewujudkannya. Yaitu menguatkan pilar penyuluhan, pelatihan, dan pendidikan. “Untuk dimengerti, dipahami, dan dilaksanakan, tugas utama polbangtan dan SMK PP sebagai penyelenggara pendidikan vokasi pertanian kalian harus mampu mencetak qualified job seeker dan qualified job creator yang siap terjun di dunia pertanian dari hulu sampai hilir,” tegas Dedi.
Koordinator Bagian Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni (BAAKA) Endra Prasetyanta dalam laporannya menyebutkan, animo penerimaan mahasiswa baru Polbangtan YoMa tahun akademik 2022/2023 sangat tinggi. Sedangkan kuota mahasiswa yang diterima 315 orang. ” Tercatat total sebanyak 2.024 (pendaftar, Red) dari 32 provinsi se-Indonesia. Persaingannya cukup sengit untuk dapat bergabung menjadi mahasiswa Polbangtan YoMa,” ujarnya.
Endra menegaskan, Polbangtan YoMa menjamin, seluruh mahasiswa yang diterima tahun ini telah melalui proses seleksi yang ketat sejak Februari hingga Agustus 2022. Proses seleksi melalui lima jalur penerimaan. Yaitu jalur undangan, tugas belajar, kerja sama, umum, serta jalur prestasi, olahraga, seni, dan keilmuan (POSKM). “Saudara- saudari patut berbangga, namun tetap harus konsisten berprestasi karena perjalanan masih panjang,” tandasnya di hadapan mahasiswa baru Polbangtan YoMa.
Sementara itu, Wakil Direktur 3 Bidang Kemahasiswaan Budi Purwo mengucapkan selamat datang dan merasa bangga kepada para mahasiswa baru penerus generasi pertanian. “Mahasiswa baru 2022 itu spesial. Karena menjadi angkatan pertama yang merasakan kuliah luring kembali pasca pandemi Covid-19,” tutur Budi menyampaikan sambutan Direktur Polbangtan YoMa Bambang Sudarmanto.
Mahasiswa baru 2022 juga merupakan angkatan pertama yang akan melaksankan kurikulum merdeka belajar kampus merdeka (MBKM).
Sebagai generasi milenial, Budi berpesan kepada para mahasiswa baru agar senantiasa menjaga sikap dan perilaku serta bekomunikasi baik kepada sesama civitas akademika Polbangtan YoMa maupun kepada masyarakat.
“Kalian adalah generasi milenial, generasi Z yang akrab dengan perkembangan teknologi. Sehingga komunikasi adalah kunci. Kedepankan rasa empati saat berkomunikasi baik dengan kawan, senior, dosen, maupun dengan masyarakat luas,” tuturnya.
Budi juga berpesan agar mahasiswa baru selalu mengedepankan komunikasi yang mengarah pada solusi, menjadi angkatan yang cerdas, bijaksana mengelola informasi, dan menjunjung etika sopan santun.
Tak lupa, Budi juga mewanti-wanti mahasiswa baru untuk memegang empat janji yang sudah dikrarkan ketika masa bimbingan dasar mahasiswa. Yakni janji kepada diri sendiri, orangtua, lembaga, dan negara.
Selain itu, Budi mengingatkan mahasiswa agar tidak membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Sebab, setiap individu mempunyai jalan prosesnya sendiri-sendiri. “Bunga mekar tidak harus bersamaan. Ada musim dan waktunya sendiri,” ucapnya. (*/yog) sumber: hening/polbangtan yoma