RADAR JOGJA –  Sektor pertanian di Kabupaten Magelang mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir. Sektor ini memberikan sumbangan yang signifikan pada produk domestik regional bruto (PDRB) Kabupaten Magelang.

Kepala Bidang Perekonomian dan Pengembangan Wilayah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Magelang Didik Kristia Sofian mengatakan, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan merupakan penyumbang PDRB kedua tertinggi setelah industri pengolahan. Menurutnya, hal itu menjadi bukti bahwa sektor pertanian merupakan lapangan pekerjaan yang menjanjikan bagi petani milenial.

Sebagaimana diketahui, PDRB digunakan sebagai salah satu indikator untuk memberikan gambaran ekonomi daerah. PDRB diartikan sebagai keseluruhan nilai tambah yang diproduksi oleh semua unit usaha pada satu daerah tertentu dalam periode waktu tertentu pula.

Menurut Didik, sektor pertanian terbukti berhasil mengungkit perekonomian daerah. Sektor ini juga mampu merekrut 31,42 persen dari total penduduk yang bekerja. Melihat peluang itu, Didik mengajak petani milenial untuk menekuni sektor pertanian secara konsisten dan berkelanjutan.

“Anda semua beruntung tinggal di Kabupaten Magelang yang menitikberatkan pertanian sebagai sumber perekonomian daerah,” ujar Didik di sela kegiatan masa bimbingan dasar mahasiswa baru (mabidama) Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa), Jumat (2/9/2022). “Di situ peluang pekerjaan terbuka lebar untuk Anda. Bagi petani milenial yang cakap secara intelektual,” sambungnya.

Dengan inovasi yang dimiliki, kata Didik, lulusan polbangtan akan menguatkan sektor pertanian. Terlebih saat ini pertanian didominasi pekerja berusia 45-54 tahun (27,45 persen) dan berpendidikan SD (44,72 persen). “Peran Anda ditunggu oleh dunia pekerjaan, khususnya sektor pertanian,” tegasnya.

Didik optimistis, dengan kemampuan inovatif lulusan polbangtan bisa mengolah bahan baku pertanian hingga memiliki nilai tambah. Sehingga peluang untuk meningkatkan nilai ekonomi semakin besar. Apalagi pertanian menjadi salah satu sasaran Dasa Cita Kabupaten Magelang Tahun 2019-2024. Yakni pengembangan sektor unggulan.

Melalui pengembangan agribisnis berorientasi pasar, Pemerintah Kabupaten Magelang membidik delapan klaster pertanian sekaligus perluasan lahan bersertifikasi organik. Kedelapan  klaster tersebut ditujukan untuk mengembangkan kopi arabika, kelengkeng, durian, duku, manggis, tanaman rempah dan obat-obatan, bawang putih, sapi potong, sapi perah, serta berbagai jenis ikan.

Tak cukup sampai di situ, Didik menyebutkan bahwa Bupati Magelang Zaenal Arifin memiliki atensi tinggi terhadap sektor pertanian. Itu dibuktikan dengan kebijakannya pada sinergi tiga sektor unggulan. Yakni agrowisata, agroindustri, dan industri wisata.

Oleh karena itu, Didik menegaskan pentingnya transformasi pengelolaan usaha tani menjadi ekosistem baru. Transformasi ini bisa dilakukan melalui regenerasi petani yang identik dengan jiwa entrepreneur. “Sektor pertanian membutuhkan petani yang melek media dan informasi, membangun network/ kemitraan, dan mengelola pertanian berbasis komunitas,” jelasnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi menambahkan, peluang keterlibatan generasi muda pada sektor pertanian sangat besar. Hal itu mengingat Indonesia memiliki demografi jumlah penduduk usia produktif yang dominan. “Generasi milenial tumbuh bersamaan dengan perkembangan teknologi informasi, sehingga memiliki kreativitas dalam segala aspek kehidupan,” ujarnya.

Dedi berharap, generasi milenial dapat menciptakan peluang baru bisnis pertanian seiring kebutuhan masyarakat dan perkembangan teknologi yang semakin mutakhir.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan, pentingnya peran generasi milenial di sektor pertanian mendorong Kementan melakukan regenerasi petani. Yang selanjutnya menerima estafet pembangunan pertanian. Kementan secara konsisten mencetak dan mendorong tumbuh kembang petani milenial di seluruh Indonesia. “Petani milenial berperan penting dalam mendorong pengembangan jejaring usaha di wilayahnya. Saat ini telah terdata lebih dari dua ribu petani milenial yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia,” ungkapnya.(*/yog) sumber: osi wida/polbangtan yoma

Pendidikan