RADARJOGJA.CO.ID-Proposal penelitian berjudul “Efektifitas Kombinasi Terapi Inovatif Plasma Medis dengan Madu Lokal dan Multiholes Dressing Guna Mempercepat Penyembuhan Luka pada Mencit” cukup menarik perhatian. Ya, menarik perhatian juri Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat Nasional ESFRA 2017 yang dilaksanakan di Unisulla Semarang. Akhirnya, proposal milik Mahasiswi Program Studi (Prodi) S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang, Indri Kartika Putri, berhasil menjadi Juara 1 dalam lomba tersebut.
“Plasma merupakan fase zat keempat setelah zat padat, cair, dan gas. Adapun plasma medis selain aman diterapkan pada mencit, juga dapat diaplikasikan pada manusia tanpa efek samping. Inilah yang ingin saya teliti lebih lanjut,” kata Indri.
Proposal berhasil memukau para juri karena model penyembuhan luka dengan plasma medis merupakan hal yang baru di Indonesia. Di hadapan juri, Indri menjelaskan tentang pengertian plasma medis dan metode penyembuhan luka dengan sampel mencit. Penelitian mandiri ini atas bimbingan dosennya, Nasruddin. “Selama enam bulan melakukan riset, akhirnya penelitian ini saya tulis dalam bentuk karya ilmiah. Hasil dari penelitian ini yakni pada kelompok yang diberi plasma medis dengan madu lokal dan multiholes dressing lebih efektif dibanding dengan kelompok kontrol atau kelompok dengan multiholes dressing. Akan tetapi pemberian madu lokal kurang efektif bila dibandingkan dengan kelompok yang diberi terapi plasma medis dengan multiholes dressing,” jelas Indri.
Dalam lomba ini, Indri Kartika mendapatkan piala dan uang tunai senilai Rp 7,5 juta. Dia berharap, metode penyembuhan luka dengan plasma medis dapat diterapkan di rumah sakit Indonesia.
“Penemuan ini. Semoga mampu bersaing dengan negara lain dalam bidang kesehatan,” ujarnya.
Dijelaskan Nasruddin, Ph.D, dosen pembimbing Indri mengatakan ada 180 proposal yang dikirim mahasiswa dari perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) seluruh Indonesia. Tahap pertama, panitia menyeleksi 180 proposal menjadi 56 proposal. Kemudian diseleksi lagi menjadi tujuh proposal yang dinyatakan lolos ke babak final.
“UM Magelang merupakan satu-satunya PTS yang berhasil maju ke babak final,” tandas Nasruddin yang meraih gelar doktor dari Kanazawa University Jepang. (ady/dem)