AGAR SEMANGAT:Siswa tengah menyantap menu nasi bungkus yang disediakan sekolah untuk asupan energi sebelum ujian berlangsung.
JOGJA – Meski hasil pelaksanaan Ujian Sekolah-Madrasah (USM) menjadi salah satu parameter masuk ke SMP, ternyata ada saja siswa yang tetap absen. Total sampai hari ketiga, ada 12 siswa yang absen dengan berbagai alasan. Mereka harus mengikuti USM susulan pekan depan. Wali Kota Haryadi Suyuti meng-imbau, siswa yang tak hadir saat USM untuk berangkat saat ujian susulan mendatang.

Orang tua diminta bisa mendorong dan men-dukung serta peduli dengan masa depan anaknya tersebut. “Ya harus berangkat. Ini meng-khawatirkan kalau tidak hadir tanpa keterangan. Semoga pekan depan bisa berangkat semua,” ujar HS, sapaan akrabnya, saat me-mantau USM di SDN Randusari, Kotagede, kemarin (18/5)
HS menilai, kepedulian orang tua bukan hanya soal mendorong anaknya mengikuti USM. Orang tua juga harus peduli dengan kesiapan siswa. “Proses mem-persiapkan mental anak. Karena di situ ada kejujuran, problem solving dari pelaksanaan ujian,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Jogja Edy Heri Suasana menga-takan, total peserta USM tahun ini ada 8.150 siswa. Beberapa tidak hadir karena berbagai alasan, yakni karena sakit, me-ngundurkan diri, dan ada juga tidak hadir tanpa alasan.

” Hampir tiap hari ada siswa yang tidak da-tang saat ujian,” katanya.Namun demikian, jumlah peserta USM yang tak hadir tidak terlalu banyak. Karena selama ini pihaknya melalui Unit Pelak-sana Teknis (UPT) juga mem-permudah proses ujian bagi siswa yang berhalangan. Ada siswa yang ujiannya dilakukan di ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan ada yang dilaksana-kan di rumah.

“Pelaksanaan ujian tetap kon-dusif karena tim pengawas di-lakukan secara silang,” jelasnya.

Dia juga menjamin tidak ada kebocoran soal seperti yang di-khawatirkan sebelumnya. Soal yang masuk dalam berkas do-kumen negara itu sudah tertulis masing-masing sekolah. Tidak ada sisa soal atau soal cadangan.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Jogja Budi Asrori menam-bahkan, USM memang bukan satu-satunya penentu kelulusan bagi siswa SD. Ada ujian sekolah dan penilaian dari guru di masing-masing sekolah. Hasil USM bisa menjadi pertimbangan saat melanjutkan ke sekolah me-nengah pertama (SMP). “Dalam proses seleksi di se-kolah jenjang selanjutnya, nilai ujian ini (USM) sangat penting,” kata Budi. (eri/ila/ong)

Jogja Utama