JOGJA – Sebagai organisasi terbesar di Indonesia, Muham-madiyah diminta ikut memikir-kan masalah bangsa, seperti ekonomi, politik, dan sosial. Sebab, Muhammadiyah me-miliki anggota yang sangat besar sehingga dapat digerak-Kan untuk memajukan sektor ekonomi yang ada di tengah masyarakat.”Masyarakat dan negara In-donesia masih ketinggalan dengan negara lain. Saat ini, ekonomi Indonesia masih jauh dari negara tetangga seperti Malaysia,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menjadi Key-note Speech Seminar Nasional Pra Muktamar Muhammadiyah ke-34 di UMY.
Dalam kesempatan itu, Jusuf Kalla membandingkan antara orang miskin dan orang kaya di Indonesia masih sangat tim-pang. Dari 100 orang hanya10 orang yang sejahtera dan dika-tegorikan kaya. “Ini bukan per-bandingan yang bagus, dan membuktikan kalau ada se-suatu yang telah kita lupakan,” tambah JK.Karena itu, JK meminta Mu-hammadiyah lebih memper-hatikan dakwahnya dalam bi-dang muamalah (ekonomi dan sosial). Hal ini sangat penting, karena kekayaan sumber daya alam Indonesia dan jumlahpen-duduknyayang terus mening-kat. Tetapi, Indonesia belum mampumensejahterakan rak-yatnya. “Bangsa ini masih belum maju-maju,salah satunya ka-rena masyarakat kita masih menjadi masyarakat konsumen, bukan produsen,” paparnya.
JK berharap, Muhammadiyah tetap menjaga kekuatan dan turut membantu menyelesai-kantantangan yang dihadapioleh bangsa ini, yaitu kemiskinan dan penganggguran. “Organisasi Islam jangan hanya menyam-paikan materi-materi tentang akhirat, juga tentang masalah dunia atau masalah muamalah,” terangnya. (mar/laz/ong)
Lainnya
Terbaru

Ngemplak, Pakem dan Seyegan Zona Merah, Angka Kasus Covid-19 Tinggi

Risiko Tinggi, Karyawan Mall Divaksin

Komite IWD Jogjakarta Tuntut DPR Sahkan RUU PKS

Ngemplak, Pakem dan Seyegan Zona Merah, Angka Kasus Covid-19 Tinggi

Risiko Tinggi, Karyawan Mall Divaksin

Komite IWD Jogjakarta Tuntut DPR Sahkan RUU PKS

Ini Lima Profil Perempuan Inspiratif Asal Indonesia

PPKM Mikro Mulai Tidak Efektif, Angka Kasus Covid-19 di Sleman Naik

Lorong Sayur, Manfaatkan Lahan Sempit Perkotaan

Pemkab Sleman Menargetkan 3.000 Penerima Vaksin Tahap Kedua

Jauhi Rasa Takut, Pemkab Sleman Lakukan Vaksinasi di Mall

Polri Gelar Vaksinasi, untuk Purnawirawan Polri

Dua Tahun Cari Lahan Pengganti
