RADAR JOGJA – Kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang beberapa waktu lalu menjadi tragedi di dunia sepak bola internasional. Pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya itu berakhir dengan meninggalnya ratusan korban jiwa.

Mantan pemain Arema Cristian Gonzales mengaku turut sedih dan berduka atas kejadian di Stadion Kanjuruhan Malang.

“Harapan saya ini yang terakhir kali. Mudah-mudahan terakhir kali tidak untuk diulangi. Karena banyak (korban), bukan cuma satu dua,” jelasnya ditemui saat latihan di Stadion Mandala Krida, Senin (3/10).

Gonzales mengaku dia dan keluarganya memiliki kedekatan dengan para Aremania. Terlebih dia pernah membela Arema FC sepanjang lima musim. Bahkan kedekatannya terus terjalin hingga saat ini.

Kota Malang juga menjadi rumah kedua baginya. Berbagai pertandingan dia lakoni dengan dukungan dari para Aremania. L

Menurutnya keberadaan suporter menjadi sangat penting bagi pemain sepak bola. Sorakan dan dukungan dari Aremania menjadi nyawa kedua baginya saat berlaga. Namun, hingga saat ini Gonzales masih terbentur dengan jadwal latihan. Sehingga dia dan keluarganya belum sempat berkunjung kembali ke Malang.

“Suporter untuk semua tim itu penting sekali. Tapi, saya tidak bisa banyak berkomentar karena saya tidak tahu apa yang terjadi kemarin di pertandingan. Karena saya hanya lihat di televisi,” katanya.

Kedekatan Gonzales dengan para Aremania tak hanya sebatas di lapangan. Dia dan keluarga beserta Aremania rutin mengadakan pengajian sebelum pertandingan. Kegiatan ini lantas menjadi kebiasaan yang dilakukan selama lima tahun.

“Waktu main di sana mereka semua luar biasa. Mereka selalu positif. Kita semua selalu pengajian bersama selama lima tahun. Saya dengan suporter dekat sekali,” ujarnya. (isa/dwi)

Main Bola