RADAR JOGJA – Keputusan PSSI menggulirkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 hingga tahun depan tentu membuat klub merugi. Selain rugi finansial, klub juga dibuat pusing perihal kontrak pemain. Sebab, beberapa kontrak pemain akan habis akhir tahun ini.

Ya, dengan durasi kontrak yang akan segera usai klub pun harus kembali melakukan perpanjangan kontrak pemain, pelatih, dan ofisial. Manajer PSIM David MP Hutauruk mengatakan terkait kontrak pihaknya mengacu pada surat yang diterima dari PT Liga Indonesia Baru (LIB). “Saya belum bisa komentar banyak. Tapi yang jelas kami menunggu surat resmi dari federasi nanti seperti apa,” ujarnya Jumat (13/11).

David menyatakan, Laskar Mataram –julukan PSIM- sudah melakukan pembicaraan dengan jajaran manajemen. Hanya, perihal kontrak pihaknya tak mau gegabah. Sebab, semua keputusan yang diambil harus sesuai dengan regulasi. “Hanya sebatas pembicaraan saja, belum ada keputusan,” katanya.

Seperti diketahui, kali terakhir manajemen melakukan renegosiasi kontak yakni Agustus lalu. Itu menyusul rencana PSSI yang akan menggulirkan kompetisi pada Oktober. Saat itu seluruh pemain melakukan teken kontrak dengan manajemen. Hanya, karena kompetisi tidak jelas dan diundur sampai tahun depan sebagian kontrak pemain pun bakal hangus.

Seto menambahkan, beberapa pemain punya durasi kontrak yang berbeda. Sehingga hal itu cukup menyulitkan manajemen. “Ini yang menjadi kendala manajemen karena memang isi kontrak pemain beda-beda. Dan hal-hal semacam ini apakah dipikirkan oleh federasi? Saya juga enggak tahu,” ucapnya.

Selain itu, pelatih 46 tahun itu juga menyebut klub bisa saja kehilangan sejumlah pemain, jika seandainya proses negosiasi berjalan alot. “Semua kemungkinan bisa saja, bahkan hal-hal yang lebih buruk pun juga bisa terjadi. Tapi kalau buat saya lihat perkembangannya saja, apapun yang terjadi nanti itu pembelajaran buat saya tentunya,” tuturnya. (ard/pra)

Main Bola