RADAR JOGJA – PSS Sleman berencana menggelar latihan awal Agustus mendatang. Atau enam hingga delapan pekan sebelum jadwal Liga digulirkan, Oktober. Hal itu diungkapkan Direktur PT PSS Hempri Suyatna dalam rapat virtual yang digelar manajemen bersama jajaran tim pelatih belum lama ini.
Rapat membahas beberapa poin. Selain jadwal pemanggilan pemain, juga terkait protokol kesehatan tim. Nantinya dokter tim PSS akan menyiapkan protokol kesehatan internal yang meliputi kedatangan, saat latihan, dan masa latihan para penggawa Super Elja- julukan PSS SLeman.
Namun, pihaknya masih menunggu format Liga dari PSSI. Sebab, untuk menentukan regulasi dan format kelanjutan kompetisi, PSSI akan mengajak klub, APSSI, dan APPI untuk berdiskusi terlebih dulu. “Itu penting untuk melakukan penghitungan anggaran,” ujarnya.
Pelatih fisik PSS Sleman Danang Suryadi menambahkan, manajemen juga masih menanti arahan dari pemerintah daerah. Apalagi masa tanggap darurat di DIJ diperpanjang hingga 31 Juli mendatang. “Semoga kembali normal dan virus benar-benar mereda,” harap mantan pelatih fisik Persebaya Surabaya itu.
PSSI telah merilis Surat Keputusan (SK) bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang kelanjutan kompetisi dalam keadaan luar biasa tahun 2020. SKEP terbaru diumumkan secara resmi pada Minggu, (28/6) dengan berbagai pertimbangan. “Kompetisi Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 akan dimulai Oktober 2020 dengan memerhatikan ketentuan protokol kesehatan Covid-19 yang ditetapkan oleh pemerintah,” ungkap Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan.
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu menyatakan, dengan adanya kompetisi diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian. Seperti pemasukan hotel, transportasi, katering, dan lain-lain. “Selain itu juga untuk kepentingan Timnas U-19 yang dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20 2021” katanya. “Jadi pemain muda tetap terasah lewat kompetisi di klub masing-masing,” imbuh Iwan. (ard/din)