
BERJAJAR: Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz saat menerima penghargaan atas aplikasi Simpel dalam kompetisi inovasi pelayanan publik di Jawa Tengah 2023 di Gedung Gradhika Bakti Praja Semarang, Kamis (30/3).(Prokompim Kota Magelang untuk radar jogja)
RADAR JOGJA – Sistem Pemakaman Online (Simpel) Kota Magelang mendapat penghargaan dari Gubernur Jateng sebagai Top 5 kategori kabupaten/kota Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Provinsi Jateng tahun 2023. Simpel merupakan aplikasi pelayanan masyarakat tentang pemakaman menjadi lebih mudah dan transparan.
Aplikasi Simpel ini digagas oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang yang membuat sistem administrasi pemakaman menjadi lebih mudah. Pemohon atau ahli waris dapat mendaftar perizinan pemakaman, perpanjangan izin pemakaman, izin pemakaman tumpangan, perpanjangan izin makam tumpangan, serta pemesanan petak makam secara online.
Kepala DLH Kota Magelang Makhmud Yunus menjelaskan, selama ini izin pemakaman identik dengan premanisme, retribusi yang tidak teratur, hingga penataan yang kurang baik. Dengan kehadiran Simpel membuat petak pemakaman jadi lebih teratur.
Sebab, menggunakan sistem blok dan pembayaran retribusi bisa dilakukan dengan sistem online. Dengan Simpel, kata dia, proses perizinan dapat dipangkas. Yang semula 1-2 minggu, kini bisa 1-2 hari saja setelah melakukan pembayaran. “Simpel ini berbasis web, bukan android. Jadi, lebih mudah dan ringan untuk ponsel,” jelas Yunus, Kamis (30/3).
Dia menambahkan, aplikasi Simpel sudah beroperasi sejak 2020 dan sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Sejauh ini, Simpel baru diperuntukkan bagi pemohon atau ahli waris yang hendak melakukan pemakaman di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Giriloyo, Kota Magelang.
Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengatakan, aplikasi Simpel ini membuat masyarakat terbantu untuk mengurus pemakaman. “Tidak ada privilege, semua jelas. Masyarakat juga mudah mengaksesnya serta lebih cepat, termasuk biaya dan sebagainya,” ujarnya.
Dia mengatakan, OPD maupun BUMD di Kota Magelang harus mampu mencetuskan inovasi, utamanya yang berbasis digital. Hal tersebut dirasa penting seiring perkembangan zaman. Sehingga pelayanan masyarakat akan semakin baik dan transparan.
Aziz juga mendorong kepada semua OPD harus membuat minimal satu inovasi agar salah satu indikator kinerjanya tercapai. Beruntung, semua OPD mampu menerapkan inovasi-inovasi khusus yang mampu mendongkrak kinerjanya.
Dia berharap, ke depan semua inovasi yang diterapkan, sudah digitalisasi. Sehingga bisa mengurangi biaya-biaya operasional. (aya/pra)