RADAR JOGJA – Sepanjang 2022, Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang telah menyelesaikan perbaikan 224 unit rumah tidak layak huni (RTLH). Baik program dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) maupun bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Magelang.

Dengan begitu, pada 2024, Kota Magelang bakal bebas dari RTLH. Secara simbolis, penyerahan rumah layak huni (RLH) itu dilakukan oleh Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz di tiga lokasi. Yakni Kecamatan Magelang Selatan, Magelang Tengah, dan Magelang Utara.

Aziz menyebut, dari sebanyak 224 unit tersebut, 37 di antaranya merupakan bantuan dari Baznas. “Sedangkan dari APBD sebanyak 187 unit. Nilainya rata-rata Rp 15 juta per unit,” terangnya disela-sela kegiatan, kemarin (20/2).
Sedangkan 2023 ini, Pemkot Magelang menargetkan perbaikan sejumlah 930 RTLH. Yang terdiri dari 730 unit dari APBD dan 200 unit dari bantuan Baznas.

Aziz tidak menampik, masih banyak rumah di wilayahnya yang tidak layak huni.
Untuk itu, Pemkot Magelang harus turun tangan untuk mengentaskan permasalahan tersebut. Menurutnya, hal itu merupakan tugas pemkot untuk menyejahterakan warganya. Satu komponennya adalah rumah tinggal.

Aziz menargetkan, pada 2024 permasalahan RTLH di wilayahnya bisa tuntas. “Tapi, itu baru tahap awal. Tahap berikutnya bisa ditata lagi. Kamar, lantai, dan harapan ke depan sudah tidak ada lagi RTLH yang ekstrem,” tandasnya.
Ketua Baznas Kota Magelang Ahmad Zainudin menerangkan, perbaikan RTLH merupakan salah satu program Baznas Kota Magelang pada bidang kemanusiaan. Pada 2022, ada 37 unit yang sudah RLH dan tahun ini ditargetkan ada 200 unit yang bakal direnovasi.

Adapun syarat mendapatkan program ini adalah orang yang tidak mampu, tapi tidak lolos verifikasi untuk anggaran perbaikan RLTH dari APBD. “Jika rumah yang akan diperbaiki bukan rumah hak milik, misalnya rumah di atas tanah PJKA, TNI, kontrak, maka harus ada surat perjanjian dengan pemilik tanah yang asli,” bebernya. (aya/bah)

Magelang