
SEMINAR: Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu'ti didampingi Rektor Untidar saat memberikan kuliah umum di GKU dr HR Suparsono, (15/2).(Humas Untidar)
RADAR JOGJA – Pembentukan karakter pemimpin yang baik, harus dimulai sejak duduk di bangku kuliah. Mahasiswa harus mulai belajar menempa diri, bersiap menjadi pemimpin yang bijak, baik, visioner, dan membawa kemajuan bangsa.
Hal tersebut disampaikan oleh Rektor Universitas Tidar (Untidar) Prof Sugiyarto saat memberikan sambutan pada kuliah umum bertajuk ‘Kepemimpinan Kolektif Kolegial’ di GKU dr HR Suparsono, kemarin (15/2). “Dari model kepemimpinan Kolektif Kolegial kita belajar menghormati perbedaan,” tuturnya.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti mengatakan, pemimpin yang dibutuhkan di masa depan adalah pemimpin yang mampu mengelola perbedaan. Kuncinya adalah kolaborasi, sharing resources, dan sharing expertise.
Hal tersebut, kata dia, sangat mungkin dilakukan ketika memiliki visi dan misi yang terbuka. “Namun, harus dibarengi dengan open minded,” tegasnya.
Dia juga merinci tentang dua model kepemimpinan politik. Pertama, model ‘Strong Man’. Yang mana seorang pemimpin begitu dominan dalam pengambilan kebijakan dan pengambilan keputusan. Kedua, kepemimpinan kolegial. Yang mana seorang pemimpin bersikap kooperatif dan bekerja sama dengan yang lain.
Di era sekarang, kata dia, kuncinya adalah networking dan kolaborasi. Bukan sentralitas pada orang tertentu, tapi mengedepankan kemitraan, kolaborasi, dan teamwork. “Ada hal yang penting untuk diperhatikan dalam kepemimpinan kolektif kolegial, yaitu semuanya tersistem dengan baik. Berbasis sistem bukan sinten, berdasar SOP bukan ‘sopo’,” katanya. (aya/bah)