RADAR JOGJA – Sebanyak 200 pelari ultra 100 kilometer (km) mengikuti perhelatan Run Against Cancer (RAC). Yang mengambil start di Kebun Raya Gunung Tidar, Kota Magelang dan finish di Kelenteng Sam Poo Kong, Semarang. Perhelatan ini sebagai upaya untuk menggalang dana bagi para penderita kanker.

Ketua Panitia RAC Budi Setiawan memaparkan, kegiatan kali keempat ini diselenggarakan oleh Perhimpunan Hematologi-Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (Perhompedin) Cabang Semarang. Yang didedikasikan penuh untuk para penderita kanker di seluruh Indonesia.

Dia menyebut, ada sekitar 2.500 pelari yang berpartisipasi dengan kategori 5K dan 10K. Namun, hanya 200 pelari ultra yang menempuh jarak 100 km. Budi menjelaskan, pada RAC ini, para pelari ultra dapat mengumpulkan dana untuk berdonasi.

Dia menambahkan, RAC juga sebagai langkah dari para dokter ahli penyakit dalam ini untuk mengedukasi masyarakat terkait dengan penyakit kanker. Terlebih, kata dia, jumlah penderita kanker cukup banyak. Hal itu tentu menjadi perhatian khusus.

Budi mengatakan, penyakit ini dapat dicegah dan dapat diobati dengan baik jika faktor risiko dihindari. Selain itu, jika dapat ditemukan atau terdeteksi pada stadium dini. “Lari ini merupakan satu upaya untuk mencegah atau menurunkan faktor risiko kejadian kanker,” ujarnya di sela acara, Sabtu (4/2).

Upaya tersebut, bukan hanya sekadar kuratif, tapi juga melakukan preventif dan promotif. Dengan begitu, masyarakat bisa memperoleh informasi bahwa dengan lari dapat menjadi satu langkah untuk menurunkan faktor risiko kanker.

Dia merinci, ada beberapa faktor risiko kanker yang bisa dihindari. Meliputi aktivitas fisik yang kurang dan kegemukan. Kemudian memakan makanan yang tidak sehat hingga merokok. Sedangkan usia dan jenis kelamin, sudah tidak bisa dihindari.

Untuk target donasi yang didapat, kata dia, tidak ada. Namun, jumlah donasi yang sudah terkumpul sekitar Rp 875 juta. “Yang paling penting, bagaimana acara kita mendorong orang-orang agar memiliki rasa kemanusiaan antarsesama,” ujarnya.

Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz menyambut baik diadakannya RAC ini dan dihadiri oleh para pahlawan kemanusiaan yang berlari untuk donasi. “Kita bisa belajar juga bahwa ternyata hobi seseorang pun bisa untuk donasi,” kata dia.

Poin plusnya, kata dia, pagelaran ini dapat mengangkat nama Kota Magelang agar semakin dikenal masyarakat luas. Dia berharap, akan ada kegiatan-kegiatan lain yang serupa di wilayahnya. Dengan begitu, dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

Dia menambahkan, kegiatan seperti ini juga dapat mengangkat sport tourism yang kini tengah digencarkan. “Kita ini kan bisanya jadi kota jasa, kota pariwisata, dan kota pelajar. Budaya heritage juga bisa,” imbuhnya. (aya/pra)

Magelang