RADAR JOGJA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang menanam 1.470 bibit pohon di Kawasan Gunung Payung, Krinjing, Kajoran. Adapun bibit pohon yang ditanam, beragam. Mulai dari pohon kalpataru, aren, sirsak, asem, jambu biji, beringin, damar, gayam, tabebuya, ketapang kencana, durian, alpukat, nangka, jeruk, durian, hingga sawo.

Bupati Magelang Zaenal Arifin menuturkan, tutup 2022 diwarnai dengan kegiatan menanam pohon bersama. Yang mana menjadi harapan baru untuk 2023. “Dengan menanam pohon ini, nantinya bisa menghasilkan harmoni alam yang seimbang dengan kualitas oksigen dan air yang baik,” paparnya Sabtu (31/12).
Dia berharap, kegiatan ini bakal dilakukan secara kontinyu. Termasuk pada 2023 untuk menjaga konservasi dengan baik. Dengan begitu, dapat diwariskan kepada anak dan cucu nanti. “Sehingga kegiatan penanaman pohon ini bisa merambah ke desa-desa yang lainnya,” tambahnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang Sarifudin menjelaskan, kegiatan ini dalam rangka menjaga konservasi. Lahan yang ditanami pohon di kawasan Gunung Payung tersebut memiliki beberapa sumber mata air yang dimanfaatkan oleh sejumlah desa di tiga kecamatan.

Tidak hanya itu, penanaman bibit pohon ini sekaligus mengantisipasi adanya krisis ari di Pulau Jawa pada 2040. Dengan demikian, pemerintah daerah dan dinas terkait memberikan konsen penuh terhadap upaya konservasi ini.

Sarifudin menambahkan, fungsi pohon selain menyimpan air, juga bisa memproduksi oksigen. Sedangkan pohon yang berukuran standar memproduksi oksigen 0,5 kilogram per hari.

“Semakin banyak pohon yang ditanam, akan semakin banyak juga oksigen yang diproduksi dan bisa berguna untuk semua makhluk hidup,” jelasnya.

Dia berharap, selain memberikan edukasi kepada masyarakat soal pentingnya menanam pohon, kegiatan ini menjadi pemantik untuk mengubah kebiasaan mereka. Khususnya dari yang semula kerap memotong pohon, hingga bisa menanam pohon.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Wilayah IX Slamet Rohadi menyampaikan, penanaman pohon bersama pemerintah daerah dan masyarakat ini merupakan kegiatan yang sangat positif. Terlebih, pihaknya juga memiliki program serupa bersama masyarakat.

Lebih lanjut, dia menyebut, tidak hanya tanaman konservasi, pihaknya juga menanam tanaman yang bernilai ekonomi. Dengan begitu, suatu saat hasil yang diperoleh, baik buah maupun batangnya dapat dimanfaatkan dan dijual.

Menurutnya, kegiatan ini dapat membantu alam agar semakin baik. “Selain itu, menambah kesejahteraan masyarakat. Mereka bisa menjual hasil dari pohon yang kami tanam dan akhirnya bernilai ekonomi,” bebernya. (aya/pra)

Magelang