RADAR JOGJA – Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur menggandeng institusi Polri dan TNI untuk ikut memperketat keamanan kompleks candi. Hal ini dilakukan guna meningkatkan kewaspadaan di salah satu objek vital nasional, Candi Borobudur. Mengingat telah terjadi aksi bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung pada Rabu (7/12). Terlebih, Candi Borobudur pernah dibom pada Januari 1985 silam.

General Manager TWC Borobudur Jamaludin Mawardi menuturkan, perlu adanya peningkatan kewaspadaan terhadap kejadian di Bandung. Termasuk melaksanakan prosedur operasi standar (SOP) pengamanan yang telah ditetapkan. “Akses-akses yang menjadi pintu masuk utama, baik pintu wisatawan atau kantor, kami perketat mekanisme standar pengamanan kendaraan yang masuk,” ujarnya saat ditemui, Kamis (8/12).

Upaya tersebut dilakukan untuk memastikan pengunjung yang masuk tidak membawa barang-barang yang dilarang. Seperti drone, makanan, hingga senjata tajam. Meskipun memang setiap harinya, seluruh pengunjung yang hendak masuk ke kompleks candi, harus diperiksa melalui metal detector dan safedoor. Ketika ada pengunjung yang membawa makanan, bisa dititipkan dan diambil saat hendak pulang.

Kendati begitu, TWC lebih masif untuk memperketat pengamanan kompleks Candi Borobudur. Sejauh ini, Jamal belum mendapat informasi dari para wisatawan soal kekhawatiran dengan kejadian bom bunuh diri tersebut. Dia berharap, kejadian itu tidak berpengaruh terhadap tingkat kunjungan dan tetap kondusif menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Dia menyebut, pola pengamanan secara internal diterapkan dalam tiga sif. Para anggota keamanan selama 24 jam rutin beroperasi dan memeriksa seluruh kompleks candi. Selain itu, anggota kepolisian dan TNI mengirimkan personel untuk memberi jaminan keamanan pengunjung. “Dengan begitu, pengunjung akan merasa aman, nyaman, dan tidak ada gangguan,” bebernya.

Sementara itu, Kapolsek Borobudur AKP Marsodik menyebut, pola pengamanan yang ada di Candi Borobudur sudah dilaksanakan dengan baik. Hanya saja, Polri bersama TNI harus meningkatkan kegiatan patroli dan mengingatkan petugas keamanan untuk selalu meningkatkan kewaspadaan soal ancaman bom.

Selain itu, juga harus meningkatkan kepedulian bagi pengunjung yang akan masuk ke kompleks candi. Khususnya di pintu kantor karena dimungkinkan ada masyarakat yang belum dikenal. “Jadi, untuk pengamanan dari Polri dan TNI sudah membantu setiap hari. Kami berkolaborasi melakukan patroli di tempat-tempat yang sering dikunjungi,” jelasnya.

Untuk meningkatkan pengamanan ini, kata dia, tidak ada tambahan personel. Dari polsek menerjunkan 33 personel, 22 anggota Koramil Borobudur, dan 18 anggota Obvit Polresta Magelang. Marsodik menambahkan, patroli juga dilaksanakan di beberapa hotel dan penginapan lain setiap ada kegiatan. Termasuk memeriksa tamu yang datang. (aya/pra)

Magelang