
KHUSYUK: Para umat Buddha nampak menyimak pembacaan kitab suci Tipitaka di Lapangan Lumbini, Kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Jumat (8/7) lalu.(Naila Nihayah/Radar Jogja)
RADAR JOGJA – Asosiasi Perguruan Tinggi Agama Buddha Indonesia (APTABI) bakal menggelar International Buddhist Conference Indonesia (IBCI) di Candi Borobudur pada 18-20 November mendatang. Konferensi ini akan dihadiri ratusan partisipan dari 10 negara.
Konferensi internasional tersebut bertajuk ‘Encountering the sacred: Borobudur as A Site of Pilgrimage and Tourism for the Buddhist World’. Terdapat tiga kegiatan utama dalam rangkaian IBCI 2022. Yakni seminar internasional, Santutthi Citta, dan Mahasanghika Dana.
Santutthi Citta merupakan wujud rasa syukur atas penandatanganan nota kesepahaman bersama empat menteri dan dua gubernur tentang Candi Borobudur sebagai tempat peribadatan agama Buddha dunia.
Dirjen Bimas Buddha, Kementerian Agama RI Supriyadi menuturkan, konferensi ini akan dihadiri kurang lebih 10 negara dan partisipan dari luar negeri sekitar 20 orang. “Dan peserta dari kita (Buddhis Indonesia, red) sekitar 300-400 orang dan dilaksanakan di Bukit Dagi,” bebernya, kemarin (17/11).
Konferensi Internasional tersebut, pernah diselenggarakan pada 2016 lalu dengan melibatkan 24 negara. Lokasinya juga berada di Candi Borobudur. Sedangkan, nantinya hanya dihadiri 10 negara, seperti Sri Lanka, Thailand, Myanmar, dan lainnya.
Menurutnya, kegiatan ini menjadi upaya untuk menyuarakan bahwa Indonesia, melalui Candi Borobudur, bisa memberikan beberapa manfaat. Seperti pendidikan, spiritualitas, hingga memberikan nilai-nilai baik pada seluruh masyarakat Indonesia dan dunia.”Intinya bagaimana mendapatkan spiritualitas Borobudur sebagai pusat, sebagai warisan budaya dunia,” tuturnya.
Bahkan, sejak tiga hari lalu, APTABI telah melakukan beberapa persiapan. Seperti memberikan latihan keterampilan kepada relawan. Berlokasi di Pondok Meditasi Bhante Win, Dusun Barepan, Desa Wonorejo, Kecamatan Borobudur yang diikuti oleh 30 mahasiswa Buddhis.
Selama pelatihan, para mahasiswa ini akan dibekali berbagai pengetahuan dan keterampilan dalam penyelenggaraan kegiatan dan penyambutan tamu. Antara lain hospitality, penerapan bahasa Inggris, perilaku dalam menyambut tamu, dan manajemen venue. (aya/din)