RADAR JOGJA – Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendorong Kota Magelang agar mengembangkan wisata sepeda. Hal ini berkenaan dengan komitmen Pemkot Magelang menjadikan Kota Magelang sebagai kota ramah sepeda.

Terlebih, komunitas Bike to Work (B2W) Indonesia telah menobatkan Kota Magelang sebagai Kota Ramah Sepeda dalam B2W Award 2021 kategori kota kecil/sedang dengan predikat emas. Kota Magelang dianggap memenuhi kriteria penilaian umum dari para juri, yakni pada komitmen politik, infrastruktur fisik, dan infrastruktur sosial.

Dirjen Otda Kemendagri Akmal Malik berharap, Magelang dapat memanfaatkan momentum tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. “Dengan menumbuhkan komunitas-komunitas sepeda yang bisa mendorong wisata-wisata sepeda,” tuturnya usai menyerahkan penghargaan Kota Ramah Sepeda di Pendopo Pengabdian Kota Magelang, Sabtu (29/1).

Menurutnya, wisata tersebut dapat berupa paket tour atau perjalanan menggunakan sepeda melalui jalur-jalur yang menyajikan keindahan panorama di Magelang. Dengan adanya wisata tersebut, Akmal berharap dapat mendatangkan wisatawan dan mendorongnya agar lebih lama singgah di Magelang.

Akmal mengatakan, Kota Magelang komitmennya bagus untuk sepeda. Jalur sepeda memang sudah ada semua, tapi sepeda untuk ekonomi belum ada.
Untuk itu, pemerintah daerah harus menambah fasilitas. Tidak hanya sekadar jalur sepeda saja, melainkan wisata sepeda yang bermanfaat bagi masyarakat dan menambah penghasilan bagi masyarakatnya.

Menurut Akmal, keberadaan wisata sepeda tersebut belum begitu banyak dikembangkan oleh masing-masing daerah. Saat ini pun, belum banyak pemerintah daerah yang menciptakan dan mendeklarasikan diri sebagai daerah wisata sepeda.”Saya berharap, nantinya Magelang bisa menjadi salah satunya yang mendeklarasikan diri sebagai daerah wisata sepeda,” ujarnya.

Ia mengatakan, Magelang sangat berpotensi untuk menjadi tujuan wisata sepeda. Agar bisa mewujudkan gagasan tersebut, Akmal menyebut, Pemkot Magelang mesti menghadirkan tempat persewaan sepeda bagi wisatawan. “Dengan wisata sepeda, length of stay bisa tiga malam. Nanti juga tumbuh ide penyewaan sepeda. Nggak mungkin orang dari Sulawesi ke sini bawa sepedanya,” paparnya.

Kemudian, melakukan promosi secara masif. Satu di antaranya dengan menghelat acara-acara berskala besar. Contohnya bisa bekerja sama dengan Dirjen Otda untuk menggelar event pertemuan di Kota Magelang. Menurut Akmal, pada pengujung acara itu bisa disisipi kegiatan wisata sepeda. Untuk menyesuaikan daya tahan wisatawan dalam bersepeda, Akmal berujar, Pemkot bisa menyiapkan pilihan jalurnya. “Tentu tidak semua kuat. Kasih jalur 5 km, jalur 10 km, jalur 30 km,” tuturnya yang juga sebagai Pembina B2W Indonesia.

Sementara itu, Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengatakan, komitmen Pemkot Magelang agar menjadi kota ramah sepeda mendapat penilaian yang luar biasa. Kota Magelang dinilai memperhatikan pesepeda dan hal ini merupakan program pemerintah dalam upaya mengurangi polusi karbon.

Dia menyebut, Kota Magelang memiliki potensi yang bagus untuk dikembangkan, sehingga inisiasi tersebut akan disokong dengan anggaran. Hal ini juga sudah didukung dengan tersedianya fasilitas jalur sepeda. Pada kesempatan itu, Aziz juga mengaku telah mendapatkan ilmu baru untuk mengembangkan wisata sepeda di wilayahnya, terlebih saat pandemi Covid-19 ini. “Jujur saja, awalnya tidak kepikiran awal untuk mengembangkan lebih besar. Kalau tadi sudah dilihat potensinya luar biasa, ya kami kembangkan,” katanya. (aya/pra)

Magelang